" GLOBALISASI "
Oleh :
Dirgantara Wicaksono
( Dosen ISBD , UNJ )
A. Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga
tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Dan Globalisasi juga merupakan suatu
proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak
tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk
disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam
bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
B. Konsep Globalisasi
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para
ahli adalah:
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma didalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi.
Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi
teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas
saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal
perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan
ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita
- Proses Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi
adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus
informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung,
dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan
kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat,
sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya
sendiri, seperti meniru gaya
punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin
berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a.
Perubahan dalam konsep ruang
dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.
Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi
organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
c.
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan
transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi
dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
d.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen
menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran
dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia
yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.
- Tiori Globalisasi
Didalam globalisasi
ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa
dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat
dilihat, yaitu:
a.
Para globalis percaya bahwa
globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap
bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia
berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan
lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun
demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi
terhadap proses tersebut.
·
Para globalis positif dan
optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab.
·
Para globalis pesimis
berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal
tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat
(terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk
budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar
dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang
globalisasi (antiglobalisasi).
b.
Para tradisionalis tidak
percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini
adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan.
Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional
selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan
tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
c.
Para transformasionalis
berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh
globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka
juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini.
Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai
"seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah
kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka
menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif
atau, setidaknya, dapat dikendalikan
- Macam-macam Gerakan Globalisasi
a. Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga
disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang
dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara
dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama
lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan
komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki
keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien
dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya.
Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan
mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera
digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia ,
begitu juga sebaliknya.
b. Gerakan Anti Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan
untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang
perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar
negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi"
dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara
yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan
sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan
dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang
menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional,
dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
- Macam-Macam Globalisasi
1.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan,
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng,
perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk
berikut:
a.
Globalisasi Produksi
b.
Globalisasi pembiayaan
c.
Globalisasi tenaga kerja
d.
Globalisasi jaringan informasi
e.
Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi
sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan
internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi
bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar
dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:
a.
kebijakan globalisasi ekonomi
·
Produksi global dapat ditingkatkan
·
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
·
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
·
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
·
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. keburukan globalisasi ekonomi
·
Menghambat pertumbuhan sektor industri
·
Memperburuk neraca pembayaran
·
Sektor keuangan semakin tidak stabil
·
memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2.
Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai
(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh
warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam
alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila
disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran
dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai
dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture)
telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini
dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara
intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah
dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
a.
Ciri berkembangnya
globalisasi kebudayaan
·
Berkembangnya pertukaran
kebudayaan internasional.
·
Penyebaran prinsip
multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu
terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
·
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
·
Semakin banyaknya imigrasi
dari suatu negara ke negara lain.
·
Berkembangnya mode yang berskala global,
seperti pakaian, film dan lain lain.
·
Bertambah banyaknya event-event
berskala global, seperti Piala Dunia
- Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar
dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses
internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern.
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek
sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya
masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya
secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang
kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat
dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya
sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada
sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar
yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
KESIMPULAN
1. Globalisasi merupakan suatu
proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak
tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk
disaring atau dikontrol.
2.
Bahwa proses terjadinya
globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televise baik
secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi
dimasyarakat.
3.
Bahwa dampak yang ditimbulkan
era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan
masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi
individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang.
4. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial
diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill,
memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional
serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
makasih gan infonya
BalasHapus