Selasa, 10 Juni 2014

implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah

Bagaimana cara Meningkatnya kompetensi kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013, yakni dengan indikator pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1.   Budaya Sekolah
a.    Sikap
·      Meningkatnya keyakinan  dalam melaksanakan program
·      Mengaktualisasikan nilai positif dalam memotivasi pelaksanaan perubahan.
·      Menunjukkan komitmen mendukung kurikulum 2013
·      Berinsiatif dengan harapan yang tinggi
b.   Pengetahuan
·      Mendeskripsikan definisi budaya sekolah
·      Merumuskan elemen budaya sekolah.
·      Membandingkan  kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan
·      Merancang strategi  pembangunan budaya.
c.    Keterampilan
·      Melaksanakan perbaikan budaya pembelajaran
·      Mengembangkan budaya mutu pengembangan dalam karya siswa
·      Mengolah data perkembangan budaya sekolah dalam menunjang efektivitas implementasi kurikulum 2013
·      Mengolah data hasil penilaian.
·      Menggunakan data hasil penilaian sebagai dasar perbaikan budaya sekolah.
2.   Manajemen Perubahan
a.      Sikap
·      Bersikap positif terhadap perubahan (mengurangi resistensi)
·      Meningkatnya daya inisiatif dalam melakukan perubahan.
·      Meningkatnya motivasi
·      Berinsiatif dengan harapan yang tinggi
b.      Pengetahuan
·      Mendiskusikan makna manajemen perubahan
·      Membandingkan  kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan
·      Merancang strategi  perubahan manajemen sekolah
c.       Keterampilan
·      Mengarahkan perubahan
·      Memantau keterlaksanaan dan keberhasilan perubahan
·      Melakukan perbaikan proses perubahan.
·      Menerapkan teknik memantau dalam merealisasikan kurikulum 2013
·      Mengidentifikasi data yang diperlukan untuk melakukan perbaikan proses perubahan

3.   Kepemimpinan Pembelajaran dan Supervisi Akademik
a.      Sikap
·      Meningkatnya keyakinan bahwa supervisi akademik sebagai strategi utama penjamin keberhasilan pelaksanaan kurikulum
·      Memiliki komitmen melaksanakan supervisi akademik
b.      Pengetahuan
·      Merumuskan konsep kepemimpinan pembelajaran
·      Membandingkan kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan
·      Mengembangkan strategi meningkatkan peran kepemimpinan pembelajaran
c.       Keterampilan
·      Membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013
·      Memantau keterlaksanaan dan keberhasilan implementasi kurikulum
·      Melaksanakan pembinaan pendidik.
·      Menerapkan teknik memantau dalam merealisasikan kurikulum 2013
·      Mengidentifikasi data yang diperlukan untuk melakukan  perbaikan proses perubahan
B.  Struktur Tugas Kepala Sekolah pada Pelaksanaan Kurikulum 2013
Salah satu unsur penentu keberhasilan penerapan kurikulum ialah efektivitas peran kepala sekolah dalam memenuhi standar pengelolaan. Tantangan utama bidang ini yaitu kepala sekolah memahami ruang lingkup tugasnya untuk mendukung penyelenggaran kurikulum 2013. Di samping itu, ia perlu menyikapi perubahan dengan tindakan manajemen yang berbeda dari pelaksanaan tugas dalam menerapkan kurikulum sebelumnya.
Pada bagian ini dideskripsikan tugas yang seharusnya kepala Sekolah Dasar laksanakan dalam mewujudkan keunggulan mutu lulusan sesuai Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang meliputi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.  Pada kolom kedua berisi uraian tugas kepala sekolah dalam mengarahkan sumber daya satuan pendidikannya dalam perencanaan pembelajaran. Pada kolom ketiga dideskripsikan peran kepala sekolah dalam mengarahkan dan mengendalikan proses pembelajaran dan penilaian untuk menjamin efektivitas penyelenggaraan kurikulum berbasis aktivitas. Pada kolom keempat dideskripsikan model aktivitas belajar dan produk belajar siswa pada tiap dimensi kompetensi.
Pada baris ke bawah terdapat penjelasan tentang kompetensi pada tiga dimensi, tindakan manajemen kepala sekolah dan dokumen yang perlu kepala sekolah kelola untuk mendukung ketersediaan data bahan pertanggung jawaban penyelenggaraan program. Berbagai dokumen pendukung penyelenggaraan kurikulum 2013 diperlukan pula sebagai bahan pengambilan keputusan. Tingkat ketepatan data dan informasi yang terhimpun dalam dokumen akan berpengaruh pada mutu keputusan yang kepala sekolah buat dalam mengelola perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program.
a.     Model Pemetaan Tugas Kepala Sekolah Dasar
Untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan sekolah yang dipimpinnya kepala sekolah perlu mengasah kompetensinya agar kapasitas dirinya dapat memenuhi kebutuhan melaksanakan kurikumlum 2013. Kepala sekolah dasar memiliki tantangan khas dalam perannya sebagai perencana, pelaksana,dan evaluator sebagai berikut:
Pelaksanaan program yang tidak hanya sekedar mengubah dokumen, namun menjadi proses pembeharuan yang nyata dalam  pembelajaran yang menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill,  pembelajaran tematik terpadu,  meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar untuk menghasilkan produk belajar serta penilaian yang tidak hanya fokus tes kognitif merupakan bagian yang perlu mendapatkan pengawalan dari peran kepemimpinan kepala sekolah.
b.     Model Pemetaan Tugas Kepala SMP
Untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan SMP kepala sekolah perlu fokus pada standar kompetensi yang perlu diperhatikan secara seimbang serta menjadi poros pelaksanaan berbagai tugas kepala sekolah.
Arah dari pelaksanaan tugas adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan dalam dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Keunggulan targetnya dideskripsikan dalam standar kompetensi lulusan. Target keunggulan itu harus tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian. Kepala sekolah harus menjamin bahwa seluruh usaha perbaikan mutu pembelajaran berdampak pada perbaikan mutu belajar siswa.
Oleh karena itu, tugas yang strategis kepala sekolah adalah memantau perkembangan hasil belajar siswa secara berkala untuk memastikan bahwa target mutu lulusan yang sekolah harapkan terwujud. Pemantauan pada prinsipnya merupakan proses pengumpulan data sebagai bahan perbaikan.
Peta di bawah ini menunjukkan peran kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013.
Sebagai konsekuensi perubahan melalui peningkatan usaha perbaikan pemenuhan standar kompetensi lulusan kepala SMP perlu mencermati tugas-tugasnya dalam penengelolaan sekolah yang lebih seksama dalam memperhatikan aktivitas siswa belajar dan menghasilkan karya. Karena itu memperhatikan peningkatkan mutu proses pembelajaran perlu ditunjang dengan sistem perencanaan yang benar-benar fokus pada kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, pelaksanaan pembelajaran yang lebih terkendali melalui perbaikan pelaksanaan supervisi, maupun pembaruan dalam sistem penilaian.
c.      Model Pemetaan Tugas Kepala SMA/SMK
Untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan, kepala sekolah SMA/SMK perlu memperhatikan tugas yang seharusnya kepala sekolah lakukan. Pada gambar di bawah terdapat model analisis tugas yang menunjang pelaksanaan kurikulum 2013. Contoh pelaksanaan tindakan pada gambar berikut bukanlah ketentuan yang kaku dan mengikat. Kepala sekolah dapat menentukan kegiatan yang paling sesuai untuk keperluan sekolahnya.
Namun demikian model di bawah diharapkan dapat menginspirasi kepala sekolah untuk memperluas pemikiran tentang yang sebaiknya ia lakukan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum yang lebih efektif dengan lebih fokus pada usaha meningkatkan mutu lulusan melalui perbaikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
Mengembangkan perencanaan pembelajaran yang lebih memenuhi kebutuhan pemenuhan karakter kurikulum 2013 yang lebih fokus pada penjaminan implementasi kurikulum berbasis aktivitas siswa. Menjamin terlaksananya kegiatan belajar yang lebih menyeimbangkan pengembangan kopetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Beberapa aktivitas manajemen yang perlu kepala sekolah lakukan tergambar pada baris tindakan manajemen. Di antaranya adalah menangani program peminatan dan lintas minat serta menjamin kepala melaksanakan supervisi pembelajaran dan penilaian.
C.  Struktur Pelatihan untuk Kepala Sekolah
Kita ketahui bahwa tanggung jawab dan pekerjaan yang seharusnya dilakukan kepala sekolah. Oleh karena itu ia perlu memilih prioritas tindakan yang paling strategis sehingga dapat memfasilitasi guru mengajar dan siswa efektif belajar.
Namun demikian terbatasnya waktu yang tersedia dalam pelatihan tidak semua kompetensi yang diperlukan dapat dilatihkan. Pemilihan kompetensi dalam pelatihan dilakukan berdasarkan kebutuhan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah, menerapkan manajemen perubahan, dan peningkatan efektivitas perannya dalam fungsi kepemimpinan pembelajaran untuk menunjang efektivitas pelaksanaan kurikulum 2013.
 Informasi dalam gambar perlu pelatih dan peserta pelatihan dalam memercanakan, melaksanakan, dan menilai hasil yang dicapai oleh para peserta. Pelatihan diharapkan dapat mengubah sikap  dalam bentuk perubahan pola pikir atau mindset  kepala sekolah. Perubahan ditandai dengan meningkatnya keyakinan kepala sekolah dapat menggerakan seluruh pontensi sekolahnya. Meningkatkan kepatuhan diri dan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan nilai-nalai yang baik, kebiasaan baik, membangun tradisi baru untuk mewujudkan pelaksanaan dan hasil yang lebih baik. Untuk meraih harapan tersebut kepala sekolah perlu meningkatkan komitmen dirinya serta dapat menggerakan terbentuknya komitmen kolektif sehingga mengubah prilaku individu dan organisasi sebagai sikap yang merefleksikan keberterimaan terhadap program.
Pada gambar di bawah ini memuat  target, skenario, dan produk pelatihan pada materi budaya sekolah, manajemen perubahan, dan kepemimpinan pembelajaran.
1.   Budaya Sekolah
                                                                

2.   Manajemen Perubahan

3.   Kepemimpinan Pembelajaran dan Supervi si

Gambar di atas meliputi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap dikembangkan pada tiap satuan materi demikian juga pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan kepala sekolah mencakup dimensi (1) faktual, (2) konseptual, (3) prosedural, dan (4) metakognitif. Pemahaman tentang fakta difokuskan dengan mengidentifikasi kondisi nyata sekolah pada dimensi perubahan atau pergeseran yang diharapkan dalam pelakasanaan kurikulum. Konseptual menyangkut teori yang menggambarkan kondisi ideal atau yang seharusnya pada setiap dimensi kegiatan kepala sekolah. Prosedural menyangkut cara mengubah konsep ke dalam tindakan nyata. Pentahapan kegiatan yang teruuskan dengan jelas merupakan salah satu indikatornya. Metakognitif merupakan proses penalaran dengan mengintegrasikan seluruh unsur pengetahuan yang telah dikuasinya dengan meningkatkan kesadaran berpikir melalui proses peningkatan pemahaman , daya kontrol, sehingga peserta didik dapat mengontrol kemampuan kognitifnya. Salah satu contoh keterampilan metakognitif adalah meningkatkan keterampilan belajar tentang bagaimana cara belajar secara mandiri atau mengubah pengetahuan dari proses off the job ke on the job.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar