Bagaimana cara Meningkatnya kompetensi kepala
sekolah dalam penerapan kurikulum 2013, yakni dengan indikator pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai berikut:
1.
Budaya
Sekolah
a. Sikap
·
Meningkatnya keyakinan
dalam melaksanakan program
·
Mengaktualisasikan nilai positif dalam memotivasi
pelaksanaan perubahan.
·
Menunjukkan komitmen mendukung kurikulum 2013
·
Berinsiatif dengan harapan yang tinggi
b. Pengetahuan
·
Mendeskripsikan definisi budaya sekolah
·
Merumuskan elemen budaya sekolah.
·
Membandingkan
kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan
·
Merancang strategi
pembangunan budaya.
c.
Keterampilan
·
Melaksanakan perbaikan budaya pembelajaran
·
Mengembangkan budaya mutu pengembangan dalam karya
siswa
·
Mengolah data perkembangan budaya sekolah dalam
menunjang efektivitas implementasi kurikulum 2013
·
Mengolah data hasil penilaian.
·
Menggunakan data hasil penilaian sebagai dasar
perbaikan budaya sekolah.
2.
Manajemen Perubahan
a. Sikap
·
Bersikap positif terhadap perubahan (mengurangi
resistensi)
·
Meningkatnya daya inisiatif dalam melakukan perubahan.
·
Meningkatnya motivasi
·
Berinsiatif dengan harapan yang tinggi
b. Pengetahuan
·
Mendiskusikan makna manajemen perubahan
·
Membandingkan
kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan
·
Merancang strategi
perubahan manajemen sekolah
c. Keterampilan
·
Mengarahkan perubahan
·
Memantau keterlaksanaan dan keberhasilan perubahan
·
Melakukan perbaikan proses perubahan.
·
Menerapkan teknik memantau dalam merealisasikan
kurikulum 2013
·
Mengidentifikasi data yang diperlukan untuk melakukan perbaikan
proses perubahan
3.
Kepemimpinan
Pembelajaran dan Supervisi Akademik
a. Sikap
·
Meningkatnya keyakinan bahwa supervisi akademik
sebagai strategi utama penjamin keberhasilan pelaksanaan kurikulum
· Memiliki
komitmen melaksanakan supervisi akademik
b. Pengetahuan
·
Merumuskan konsep kepemimpinan pembelajaran
·
Membandingkan kondisi nyata dengan kondisi yang
diharapkan
·
Mengembangkan strategi meningkatkan peran kepemimpinan
pembelajaran
c. Keterampilan
·
Membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik kurikulum 2013
·
Memantau keterlaksanaan dan keberhasilan implementasi
kurikulum
·
Melaksanakan pembinaan pendidik.
·
Menerapkan teknik memantau dalam merealisasikan
kurikulum 2013
·
Mengidentifikasi data yang diperlukan untuk
melakukan perbaikan proses perubahan
B. Struktur Tugas Kepala
Sekolah pada Pelaksanaan Kurikulum 2013
Salah satu unsur
penentu keberhasilan penerapan kurikulum ialah efektivitas peran kepala sekolah
dalam memenuhi standar pengelolaan. Tantangan utama bidang ini yaitu kepala
sekolah memahami ruang lingkup tugasnya untuk mendukung penyelenggaran
kurikulum 2013. Di samping itu, ia perlu menyikapi perubahan dengan tindakan
manajemen yang berbeda dari pelaksanaan tugas dalam menerapkan kurikulum
sebelumnya.
Pada
bagian ini dideskripsikan tugas yang seharusnya kepala Sekolah Dasar laksanakan
dalam mewujudkan keunggulan mutu lulusan sesuai Permendikbud Nomor 54 Tahun
2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
yang meliputi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada kolom kedua berisi uraian tugas kepala
sekolah dalam mengarahkan sumber daya satuan pendidikannya dalam perencanaan
pembelajaran. Pada kolom ketiga dideskripsikan peran kepala sekolah dalam
mengarahkan dan mengendalikan proses pembelajaran dan penilaian untuk menjamin
efektivitas penyelenggaraan kurikulum berbasis aktivitas. Pada kolom keempat
dideskripsikan model aktivitas belajar dan produk belajar siswa pada tiap
dimensi kompetensi.
Pada
baris ke bawah terdapat penjelasan tentang kompetensi pada tiga dimensi,
tindakan manajemen kepala sekolah dan dokumen yang perlu kepala sekolah kelola
untuk mendukung ketersediaan data bahan pertanggung jawaban penyelenggaraan
program. Berbagai dokumen pendukung penyelenggaraan kurikulum 2013 diperlukan
pula sebagai bahan pengambilan keputusan. Tingkat ketepatan data dan informasi
yang terhimpun dalam dokumen akan berpengaruh pada mutu keputusan yang kepala
sekolah buat dalam mengelola perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program.
a.
Model Pemetaan Tugas Kepala Sekolah Dasar
Untuk
mewujudkan keunggulan mutu lulusan sekolah yang dipimpinnya kepala sekolah
perlu mengasah kompetensinya agar kapasitas dirinya dapat memenuhi kebutuhan
melaksanakan kurikumlum 2013. Kepala sekolah dasar memiliki tantangan khas
dalam perannya sebagai perencana, pelaksana,dan evaluator sebagai berikut:
Pelaksanaan
program yang tidak hanya sekedar mengubah dokumen, namun menjadi proses
pembeharuan yang nyata dalam pembelajaran yang menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill, pembelajaran tematik terpadu, meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar
untuk menghasilkan produk belajar serta penilaian yang tidak hanya fokus tes
kognitif merupakan bagian yang perlu mendapatkan pengawalan dari peran
kepemimpinan kepala sekolah.
b.
Model Pemetaan Tugas Kepala SMP
Untuk
mewujudkan keunggulan mutu lulusan SMP kepala sekolah perlu fokus pada standar
kompetensi yang perlu diperhatikan secara seimbang serta menjadi poros
pelaksanaan berbagai tugas kepala sekolah.
Arah
dari pelaksanaan tugas adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan dalam dimensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Keunggulan targetnya dideskripsikan dalam
standar kompetensi lulusan. Target keunggulan itu harus tercermin dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian. Kepala sekolah harus
menjamin bahwa seluruh usaha perbaikan mutu pembelajaran berdampak pada
perbaikan mutu belajar siswa.
Oleh karena itu, tugas yang
strategis kepala sekolah adalah memantau perkembangan hasil belajar siswa
secara berkala untuk memastikan bahwa target mutu lulusan yang sekolah harapkan
terwujud. Pemantauan pada prinsipnya merupakan proses pengumpulan data sebagai
bahan perbaikan.
Peta di bawah ini menunjukkan
peran kepala sekolah dalam penerapan kurikulum 2013.
Sebagai konsekuensi
perubahan melalui peningkatan usaha perbaikan pemenuhan standar kompetensi
lulusan kepala SMP perlu mencermati tugas-tugasnya dalam penengelolaan sekolah
yang lebih seksama dalam memperhatikan aktivitas siswa belajar dan menghasilkan
karya. Karena itu memperhatikan peningkatkan mutu proses pembelajaran perlu
ditunjang dengan sistem perencanaan yang benar-benar fokus pada kebutuhan
pengembangan kompetensi siswa, pelaksanaan pembelajaran yang lebih terkendali
melalui perbaikan pelaksanaan supervisi, maupun pembaruan dalam sistem
penilaian.
c.
Model Pemetaan Tugas Kepala SMA/SMK
Untuk mewujudkan
keunggulan mutu lulusan, kepala sekolah SMA/SMK perlu memperhatikan tugas yang
seharusnya kepala sekolah lakukan. Pada gambar di bawah terdapat model analisis
tugas yang menunjang pelaksanaan kurikulum 2013. Contoh pelaksanaan tindakan pada
gambar berikut bukanlah ketentuan yang kaku dan mengikat. Kepala sekolah dapat
menentukan kegiatan yang paling sesuai untuk keperluan sekolahnya.
Namun demikian model
di bawah diharapkan dapat menginspirasi kepala sekolah untuk memperluas
pemikiran tentang yang sebaiknya ia lakukan untuk mendukung pelaksanaan
kurikulum yang lebih efektif dengan lebih fokus pada usaha meningkatkan mutu
lulusan melalui perbaikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
Mengembangkan
perencanaan pembelajaran yang lebih memenuhi kebutuhan pemenuhan karakter
kurikulum 2013 yang lebih fokus pada penjaminan implementasi kurikulum berbasis
aktivitas siswa. Menjamin terlaksananya kegiatan belajar yang lebih
menyeimbangkan pengembangan kopetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Beberapa
aktivitas manajemen yang perlu kepala sekolah lakukan tergambar pada baris
tindakan manajemen. Di antaranya adalah menangani program peminatan dan lintas
minat serta menjamin kepala melaksanakan supervisi pembelajaran dan penilaian.
C. Struktur Pelatihan untuk
Kepala Sekolah
Kita ketahui bahwa
tanggung jawab dan pekerjaan yang seharusnya dilakukan kepala sekolah. Oleh
karena itu ia perlu memilih prioritas tindakan yang paling strategis sehingga
dapat memfasilitasi guru mengajar dan siswa efektif belajar.
Namun demikian terbatasnya
waktu yang tersedia dalam pelatihan tidak semua kompetensi yang diperlukan
dapat dilatihkan. Pemilihan kompetensi dalam pelatihan dilakukan berdasarkan
kebutuhan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah, menerapkan manajemen
perubahan, dan peningkatan efektivitas perannya dalam fungsi kepemimpinan
pembelajaran untuk menunjang efektivitas pelaksanaan kurikulum 2013.
Informasi dalam gambar perlu pelatih dan peserta
pelatihan dalam memercanakan, melaksanakan, dan menilai hasil yang dicapai oleh
para peserta. Pelatihan diharapkan dapat mengubah sikap dalam bentuk perubahan pola pikir atau mindset kepala sekolah. Perubahan ditandai dengan
meningkatnya keyakinan kepala sekolah dapat menggerakan seluruh pontensi
sekolahnya. Meningkatkan kepatuhan diri dan seluruh warga sekolah untuk
mewujudkan nilai-nalai yang baik, kebiasaan baik, membangun tradisi baru untuk
mewujudkan pelaksanaan dan hasil yang lebih baik. Untuk meraih harapan tersebut
kepala sekolah perlu meningkatkan komitmen dirinya serta dapat menggerakan
terbentuknya komitmen kolektif sehingga mengubah prilaku individu dan
organisasi sebagai sikap yang merefleksikan keberterimaan terhadap program.
Pada gambar di bawah
ini memuat target, skenario, dan produk
pelatihan pada materi budaya sekolah, manajemen perubahan, dan kepemimpinan
pembelajaran.
1. Budaya Sekolah
2. Manajemen Perubahan
3. Kepemimpinan Pembelajaran
dan Supervi si
Gambar di atas
meliputi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap dikembangkan pada
tiap satuan materi demikian juga pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan
kepala sekolah mencakup dimensi (1) faktual, (2) konseptual, (3) prosedural,
dan (4) metakognitif. Pemahaman tentang fakta difokuskan dengan
mengidentifikasi kondisi nyata sekolah pada dimensi perubahan atau pergeseran
yang diharapkan dalam pelakasanaan kurikulum. Konseptual menyangkut teori yang
menggambarkan kondisi ideal atau yang seharusnya pada setiap dimensi kegiatan
kepala sekolah. Prosedural menyangkut cara mengubah konsep ke dalam tindakan
nyata. Pentahapan kegiatan yang teruuskan dengan jelas merupakan salah satu
indikatornya. Metakognitif merupakan proses penalaran dengan mengintegrasikan
seluruh unsur pengetahuan yang telah dikuasinya dengan meningkatkan kesadaran
berpikir melalui proses peningkatan pemahaman , daya kontrol, sehingga peserta didik dapat mengontrol kemampuan kognitifnya.
Salah satu contoh keterampilan metakognitif adalah meningkatkan keterampilan
belajar tentang bagaimana cara belajar secara mandiri atau mengubah pengetahuan
dari proses off the job ke on the job.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar