Rabu, 05 Februari 2014

PRINSIP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM DAN INSTRUKSIONAL
 Berbicara tentang perkembangan kurikkulum harus dimulai dengan elemen elemen serta ketrkaitan elemen elemen tersebut sehingga  kurikulum tersebut efektif. Perkrmbangan kurikulum tersebut hendaknya dimulai dengan mengidentifikasi empat pertanyaan penting yang harus dijawab pada perkembangan suatu kurikulum dan perencanaan pada proses pembelajaran. Ke empat elemen tersebut ialah :
1.       Apa tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh suatu sekolah
2.       Pengalaman pendidikan apa saja yang dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut
3.       Bagaimana mengorganisir dengan efektif pengalaman pendidikan tersebut
4.       Bagaimana cara menentukan bahwa tujuan pendidkan yang telah ditentukan telah tercapai.

1.Apa tujuan pendidikan yang akan dicapai di suatu sekolah

                Program suatu pendidikan tujuannya sering tidak ditentukan secara jelas. Para guru yang mengajar mata pelajaran tertentu lebih banyak mengajar karena tugas yang dibebankan kepadanya.
Bagaimana mungkin suatu pembelajaran akan berhasil dengn baik apabila pengajarnya tidak tahu tentang tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik, materi apa yang tepat diberikan kepada peserta didik, topic topic apa yang akan diberikan dan metode apa yang akan diberikan agar proses pembelajaran sesuai denan tujuan yang akan dicapai. Jadi apabila suatu program akan dibuat perencanaanya, maka harus ditentukan tujuan dari progam yang akan diajarkan.  Tujuan ini merupakan criteria  yang akan menentukan materi apa yang akan diberikan, metodenya bagaimana, sistematik serta bagaiman sequensenya   agar tercapai apa yang diinginkan. Analisis lainnya yang harus diperhatikan ialah nilai nilai apa yana akan dicapai dari tujuan pendidikan tersebut serta philosophi apa yang trmuat dari pendidikan dari suatu sekolah.
                Banyak para pakar sosiologis berpendapat bahwa tujuan suatu pendidikan harus memperhatikan berbagai situasi serta realita yang ada di suatu masyarakat. Hal ini sangat terkait dengan budaya dari masyarakat tersebut. Masalah masalah apa yang ada di masyarakat tersebut. Dengan mengetahui permasalahan dan kebutuhan dari masyarakat. Di sisi lain para pakar filsafat pendidikan menjelaskan bahwa kehiduan suatu masyarakat atau komunitas memiliki nilai-nilai yang mendasar dalam hidup dan kehidupan yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Para pakar pendidikan menjelaskan bahwa sekolah merupakan memiliki fungsi yang esensial dalam mentrnsmisikan nilai-nilai mendasar dari suatu masyarakat , dan merupakan dasar tujuan pendidikan dirumuskan. Di sini kita mendapatkan sumber informasi tentang tujuan pendidikan dan bagaimana informasi tersebut disampaikan kepaoa peserta didik melalui pendidikan.
                Peserta didik pada dasarnya merupakan sumber dar tujuan pendidkan. Pendidikan merupakan suatu proses pada perubahan  prilaku. Prilaku secara luas meliputi cara berpikir dan merasakan yang tercermin dalam actionnya. Jadi dapat dijelaskan bahwa perubahan prilaku sesuai dengan tujuan pendidikan terutama philosophi suatu masyarakat atau Negara merupakan tuigas institusi pendidkan. Terkait dengan institusi pendidikan kita mngenal pendidikan tingkat sekolah dasar, sekolah menengah petama, seklah menengah tingkat atas. Kebutuhan peserta didik untk setiap jenjang berbeda.
                Menurut Prescott kebutuhan dapa diklasifikasikan menjadi tiga tipe: pertama kebutuhan fisik seperti makan, minum, untuk kegiatan aktfitas termasuk kebutuha sex; ke dua kebutuhan social seperti status, kasih saying, penerimaan dalam kelompok; ke tiga ialah kebutuhan yang sifatnya integrative seperti kebutuhan yang lebih luas dan terkait dengan diri sendiri seperti kebutuhan untuk memenuhi philosophy hidupnya. Ketiga tipe kebutuhan ini diperlukan oleh semua anak dan ini merupakan tanggung jawab sekolah dan lembaga social lainnya seperti keluarga dak masyarakat untuk membantu anak untuk mendapatkan kebutuhan tersebut . ini merupakan cara tidak hanya kepuasan anak mendapatkan kebutuhan tersebut, tapi bagaimana mendorong anak dan mengembangkan pola perilaku sesuai dengan kepribadiannya dan tuntutan masyarakat. Mempelajari berbagai kebutuhan anak yng dilakuakan sekolah melalui kelompok akan melibatkan anak-anak untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka,sehinga sekolah tidak hanya bersifat memaksa anak melkukan sesuatu, tapi sekolah membantu anak-anak menemukan kebutuhannya. Ini juga merupakan cara bagaimana tujuan pendidikan sekolah seperti pengetahuan, sikap, keterampilan dan perkembangannya yang dapat membantu anak menemukannya secara efektif. Pembelajaran di sekolah harus memotivasi dan menarahkan anak menemukan kebuthan psikologis mereka. Kebutuhan psikologis ini terkadang akibat dari adanya gap atau jarak atau antara konsep norma atau nilai philosophy dan status yang di lapangan. Gap sering terjadi antara keinginan dan kenyataan. Perbedaan ini tiadak jarang akan menimbulkan tekanan psikologis pada anak. Di sini harus diarahkan menuju equilibrium atau seimbang, sehingga anak kondisinya sehat.
                Terkait dengan kebutuhan anak, maka sumber yang penting harus diperhatikan dalam perumusan tujuan pendidikan seperti factor lingkungan. Lingkungan anak dari hari ke hari baik lingkungan di rumah atau di masyarakat harus diperhatiakan dan menjadi bagian dari perumusan tujuan pendidikan di suatu sekolah. Sekolah harus memfokuskan  secara khusus perbedaan yang dihadapi anak, dan bagaimana usaha sekolah untuk mengatasi problem tersebut yang dihadpi  anak. Ini hendaknya dimasukkan pada  program di sekolah.
                Sekolah hendaknya secara komprehensif mampu memenuhi kebutuhan siswa, dan mampu mengatasi kesulitila -kesulitan yang dihadapi siswa. Tentunya sulit untuk belajar semua aspek dalam kehidupan secara serentak. Secara umum ada beberapa aspek  yang harus dikethui oleh sekolah missal untu anak tingkat SLTP. Smthville mengidentifikasi kebutuhan siswa  Sekolah lanjutan 6ingka pertama sebagai berikut : (1) kesehatan;(2) hubungan social antar mereka termasuk di dalamnyahubungan dengan keluarga dan teman sebaya;(3) hubungan social civic termasuk di dalamnya tata cara kehidupan di sekolah dan di masyarakat;(4) aspek consumer dari kehidupan;(5) pekerjaan yang diinginkan untuk hidup dan;(6) rekreasi. Qspek-aspek ini hamper semus siwa memerlukan . dan sekolah harus memasukkan aspek – aspek tersebut dalam pembeljaran, termasuk didalamnya materi yang terkait dengan keterampilan-ketermpilan, pengetahuan dan ide-ide, sikap, keinginan atu interes. Informs ini diberkan kepada siswa , dengan memperhatikan norma-n0rma ,sehingga dapat diidentifikasi dan harus direspon pada tujuan pendidikan.
                Data ini diperoleh dari siswa yng termasuk pada level atau jenjang pendidikan tertentu. Tentunya dengan memperhatikan siswa di des atau perkotaan, status social dan lain sebagainya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan ialah interes dari para siswa, apakah interesnya di bidang matematik, kesenian,social dan sebaganya. Terkaitdengan interes ini mereka dqpqt menfokuskian perhatiannya paea kajian yang diinginkan.
                Satu hal lain yang perlu diperhatikan ialah pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan di luar sekolah, ya[tu masyarakat atau community.Sebenarnya sekolah adalah microcosmos dari masyrakat local dan juga masyarakat secara luas. Karena itu Wood (1990) mengingatkan bahwa sekolah merupakan micro  dari suatu masyarakat yang baik apbila kita mengajar mereka secara baik. Apabila kita memberikan pengajaran yang baik di sekolah berarti sebagai jaminan bahwa masyarakat yang dihasilkan juga baik. Setiap sekolah dan setiap kurikulum adalah uniq.Halperin mengemukakan bahwa kurikulum sesuatu yang uniq. Dapat diketahui bahwa setiap sekolah mempunyai keunikan masing-masing. Perbedaan satu sekolah dengan sekolah yang lain terlihat dari materi yang diajarkan serta kegiatan pembelajaran yang ada. Bisa jadi keunikan tersebut terjadi karena sesuatu yang lebih besar yaitu kebudayaan. Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang ada di suatu masyarakat, yang terdiri dari sekian banyak elemen atau unsur yang ada di suatu sekolah Atau masyarakat.Suatu kebudayaan sekolah menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan atau sekolah menjadi tempat impian dunia siswa yang tak henti-hentinya.. Di sel]kolah terdapat beraneka ragam suku dan etnis. Sekolah menjadi tempat menstimulasi siswa .

                Pengalaman guru hal yang sangat penting dan merupakan realisasi dari  kebudayaan .Sekolah  dan kurikulum terikat dengan kebudayaan di  sekolah dan kebudayaan dari masyarakatnya. Karena itu setiap pendidik harus mempertimbangkan perubahan yang terjadi di suatu masyarakat yang tergambar di lingkungan sekolah maupun pembelajaran di kelas.

1 komentar: