DINAMIKA PERGERAKAN MAHASISWA
Oleh : Dirgantara.wicaksono
Pergerakan
mahasiswa dari masa ke masa mengalami dinamika sosial yang berbeda beda, serta
masing masing waktu mempunyai jiwa zamanya sendiri seperti pergerakan mahasiswa
dari tahun 1966 -1998 atau hingga saat ini pergerakan mahasiswa masih mencari
bentuk sesuai dengan karakteristik zamanya, berikut adalah masing masing
dinamika pergerakan mahasioswa sesuai dengan karakteristiknya :
Gerakan mahasiswa 1966
Gerakan mahasiswa tahun 1966 dapat
dikatakan sebagai gerakan moral yang dipolitisir situasi politik internasional
memang sangat mempengaruhi politik nasional karena pada dasarnya pemimpin tidak
dapat berpangku tangan seperti keterlibatan dengan blok barat dengan timur,
misalnya blok timur yakni muso menghendaki aliansi dengan unisofiet yang
kemudian diterapkan menjadi peristiwa madiun 1948, sedangkan kelompok yang
cenderung kebarat dipimpin oleh soekiman perdana mentri yang pada saat itu
menandatangani perjanjian MSA dengan amerika, tetapi kabinet soekiman
dijatuhkan ,tetapi dalam hal ini Amerika maih terus menekan ke indonesia
seperti dengan meletusnya PRRI Prasemesta 1956, yang saat itu didukung oleh
Masyumi dengan PSI serta peran amerika sebagai pemasok amunisi utama,[1] selain
itu RI masih memiliki program yang menyita perhatian seperti tahun 1962
pembebasan irian barat dari belanda setelah itu pada tahun 1964 Soekarno
melancarkan konfrontasi dengan malaysia , keseluruhan hal itu menyebabkan
perekonomian nasional merosot yang sebelumnya tidak pernah diperhatikan secara
signifikan.
Akhir tahun 40 an hingga tahun 50 an
, muncul berbagai ormas mahasiswa diawali dengan berdirinya HMI (5 feb 47),
Perhimpunann mahasiswa Kristen Indonesia(PMKI) 25 mei 47 , Gerakan mahasiswa
nasional Indonesia (GMNI) 23 Maret 54, Central Gerakan Mahasiswa Indonesia
(CGMI) 1956, meskipun ormas tersebut
dalam hal ini tercatat terdapat hubungan khusus antara Ormas dengan partai
politik tertentu baik yang Se Ideologi atau Anderbouw, mis: antar HMI dgn Masyumi, PMKI dgn Parkindo, GMNI dgn PNI,
CGMI dgn PKI,dapat di identifikasi.[2]
Karakteristik gerakan dan keterlibatan elemen
Gerakan 1966 tercirikan dengan
TRITURA ( Tri Tuntutan Rakyat ) tuntutan itu berupa , Bubarkan PKI , Retool Kabinet Dwikora, turunkan harga barang.
Kemudian dideklarasikan tepat pada hari kebangkitan mahasiswa Indonesia, 10
juni 1966, mereka mengatakan bahwa
gerakan atau tuntutan itu bukan untuk mahasiswa tetapi rakyat Indonesia. mahasiswa
melakukan mogok kuliah tanggal 11 januari1966 sampai ketiga tuntutan tersebut
dikabulkan , dalam hal ini mahasiswa tidak hanya demo di pemerintahan nasional
saja tetapi juga . kedutaan asing
seperti Cina,dan Amerika.
Aksi
mereka murni dan pada pertemuan 18 januari 1966 KAMI bertemu dengan Soekarno
serta Kami berpendapat, mendukung sepenuhnya bungkarno untuk meningkatkan
persatuan dan kkesatuan bangsa, mengembalikan tri unsure kekuatan antara Rakyat
ABRI, Bungkarno, dan stetmen bahwa Aksi KAMI bukan tuk menyerang pribadi
soekarno tetapi keadaan politik secara umum. Keaaan semakin memanas ketika
keadaan mahasiswa semakin mencuat dengan suatu saat mahasiswa mendekat ke
Istana dengan menghadapi blokade cakrabirawa, dan terjadi penembakan oleh salah
seorang demonstran, Arief rahman hakim, yang kemudiaan gugur sebagai pahlawan mahasiswa.[3] Sampai akhirnya KAMI dibubarkan tanggal
25februari 1986, tetapi gerakan kemahasiswaan terus berjalan dengan dibentuknya
laskararier Rahman hakim yang terdiri
dari 42 universitas serta peguruan tinggi, dengan bantuan RPKAD dan Kostrad sampai
bulan maret gerakan masih intensif, sampai 10 maret lascar Ampera melakukan
aksi besar besaran , saat itulah RPKAD Dipimpin oleh Kemal idris mengepung
istana saat itu :
Soeharto
menekan Soekarno agar melimpahkan kekuasaanya pada Soeharto dan soekarno menyetujuinya
,saat dipimpin Soeharto menyetujui tuntutan tersebut dengan membubarkan PKI
,mendengar kabaritu paratokoh KAMI bersuka ria.[4]
Angkatan 1966 dimunculkan sebagai
rujukan yang memperjuangkan idealisme , tapi selama ORBA berkuasa angkatan
terrebut mendapat fasilitas serta peran yang cukup memadai sebab orba sangat
berhimpitan dengan sejarah gerakan mahasiswa angkatan 1966, sehingga kedunya
sangat membutuhkan.
Gerakan Mahasiswa 1974
Gerakan
pada masa ini sangat identik sekali dengan Peristiwa januari 1974 sebagai wujud
perpecahan antara ORBA dengan mahasiswa , Orba merupakan titik balik dari
melemahnya KAMI sebagai wadah aksi bersama mahasiswa indonesia, pergerakan
mahasiswa tahun 1974 diawali dengan mulai dihidupkanya kembali kelompok diskusi
yang pernah di cetuskan sebelumnya dengan nama Cibulan saat ini muncul kembali
dengan nama kelompok diskusi cipayung dengan didalamnya tergabung beberapa
elemen pergerakan yakni HMI, GMNI, PMKRI, dan GMKI pada tanggal 22 januari 1972
motif mereka adalah mempertahankan kebrsamaan, menghidupkan solideritas
mahasiswa , mendekatkan persepsi tentang masalah masalah nasional dan menyamakan pandangan tentang masa depan. dalam
masa ini berkembang juga penolakan atas proyek TMII, mahasiswa jakarta
bandung membuat
kelompok-kelompok aksi adhoc seperti gerakan penghematan, gerakan aksi
sehat(GAS), dan gerakan penyelamat uang rakyat. [5] setelah itu kondisi
pergerakan mahasiswa mulai bangkit kembali dengan aksi demo menjamah berbagai
lembaga dan masalah penting ,ASPRI, Bappenas, kedutaan Jepang, Badan Kordinasi
Penanaman Modal, dijadikan sasaran atas adanya penanaman modal asing , serta
menlenyapkan kebangsaan nasional .
Setelah itulah tercipta kondisi yang
meyakinkan kepada mahasiswa untuk mengoreksi serta memprotes penguasa pemerintah
dan segenap tatanan kekuasaan berserta produk di sepanajang pelita pertama.
Sampai puncaknya tanggal 23 januari 1974 dengan adanya rapat kerja dewan
mahasiswa UI dengan hasil tanggung jawab mahasiswa sebagai bagian dari
masyarakat.. keterkaitan dengan itu secara terbuka menyatakan penolakan atas dominasi produk
jepang di indionesia , para tokoh mahasiswa mengajak agar para masyarakat menyambut tanaka jepang dengan memasang
bendera setengah tiang pada 15 januari. Aksi dipindahkan kekampus trisakti
dengan melewati daerah monas sewaktu apel berangsung terjadi pembakaran ,
kerusuhan kendaraan serta toko. akibatnya 9 orang meningal serta 23 dampaknya
dengan perekonomian sangat buruk seperti ditutupnya bebrapa koran kurang lebih
700 orang di tahan polisi kemudian beberapa orang ditahan ,saat itu lah
karakteristik gerakan ini dikenal dengan sebutan MALARI (Malapetaka 15 Januari)
Gerakan Mahasiswa
1978
Gerakan mahasiswa setelah gerakan
angkatan 1966 dengan 1974, mulai meredup karena telah mulai banyaknya peraturan
pemerintahan yang mengikat dunia kemahasiswaan diantaranya penyeragaman
ideologi melalui TAP MPR no,II/MPR/1978 diberlakukan penataran P4 dengan
metode indoktrinasi. serta peraturan lainya yang terkait dengan kebijkn
kampus seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tapi saat tahun 1978 mahasiswa mulai
mengetahui ada yang dipaksaan pada pemerintahan saat itu. Karakteristik
mahasiswa tahun 1978 mereka melakukan aksi protes dengan banyaknya
batasan-batasan sehubungan dengan kebijakan pemrintah, dipertegas lagi oleh
kabar dari senayan bahwa Suharto bakal dipilih lagi menjadi presiden RI.
Bertepatan dengan hal itu DPRD Jawa
Barat membuat pernyataan pencalonan
kembali Suharto sebagai presiden RI. Mendengar itu, kurang lebih 1000 mahasiswa
ITB turun ke jalan. Pada 16 Januari 1978 mereka mengadakan apel siaga mengenai
pernyataan sikap mahasiswa ITB tidak mengingginkan Suharto kembali menjadi presiden RI.
Aksi mahasiwa merambah ke kota besar
lain, seperti Yogyakarta, dan Surabaya. Jelas aksi gerakan mahasiswa 1978
menggoyahkan kemapanan pemerintahan orde baru. Walaupun begitu tetap akhirnya
gerakan ini digagal kan kerena memang skupnya masih dalam sekala terbatas.
Gerakan Mahasiswa
1980 sampai 1990
Gerakan masa Setelah gerakan 1978 mulai
dibendung oleh pemerintah dengan banyaknya peraturan mengenai kehidupan kampus
serta pergerakanya seperti semenjak ada peraturan bahwa peran dari setiap
kelembagaan mahasiswa setelah dibentuknya KNPI tahun 1973 yang
menyatakan semua organisasi ekstrakampus harus bernaung dibawah KNPI di kontrol
oleh Menpora , kemudian hambatan pergerakan ditahun ini diberlakukanya Dewan mahasiswa sejak 28 januari 1978
yang melumpuhkan Ormawa ditingkat universitas maupun nasional, kebijakan ini
sesuai dengan instruksi mendikbud No.01/U/1978 dan SK Mendikbud 07/U/1979,
yang menghapuskan DM dewan mahasiswa serta membatasi
kegiatan kemahasiswaan hanya dalam bidang kesejahteraan , rekreasi serta
kegiatan kegiatan akademik serta intelektual.
kemudian pada puncak nya dengan di
berlakukanya NKK/BKK Normalisasi
Kegiatan Kampus dan Badan Kordinasi Kemahasiswaan,yang lebih banyak
bermuatan politis dari pada edukatif , dalam hal ini proses penertiban terhadap
mahasiswa sampai dua dekade berikutnya tidak menglami masalah. Dengan ketetapan
SK MENDIKBUD No.0156/U/78, pada intinmya peraturan ini melarang segala
macam bentuk politik serta mengaplikasikanya yang diperbolehkan hanya
perbincanganya tanpa aksi langsung ke lapangan, kemudian dirgen pendidikan
tinggi juga menginstruksikan semua aktivitas kemahasiswaan dibawah pembantu
Rektor 3 dibantu dekan 3, pemberlakukan NKK/BKK juga menimbulkan fenomena Militerisasi
kampus, jadi semenjak tahun 1980 sampai 1990-an mahasiswa dijauhkan kepada
rakyat karena berbagai keputusan tersebut maka di jenjang tahun tersebut timbulah
diskusi – diskusi yang terbangun disetiap kampus. serta dalam aspek keadaan
sosial ekonomi di indonesia berjalan dengan baik tanpa masalah di mata rakyat
yang tanpa di sadari oleh rakyat pemimpin yang sedang berkuasa selalu menutup
kekurangan pembangunan dengan pimjaman luas negri.
Gerakan Mahasiswa
1998
Gerakan ini terkenal sebagai gerakan
perubah tatanan pemerintahan dari yang diktaktor pribadi ke araH revormis,
penurunan Soeharto bersama rezimnya ORBA membawa perubahan yang cukup
signifikan terhadap keadaan kehidupan politik sosial , budaya, gerakan
mahasiswa tahun 1998 yang berhasil meruntuhkan rezim orde baru merupakan
kumpulan dari semua kekecewaan dan ketidakpuasan mahasiswa terhadap pemerintah.
Kekecewaan dan ketidakpuasan tersebut ahirnya membuncak setelah 32 tahun
menjbat dan terjadilah gerakan mahasiswa
1998 yang mengusung agenda reformasi. Terdapat Karakteristik gerakan mahasiswa
1998 yang berbeda dengan angkatan sebelumnya yaitu mereka berani Menerobos pagar kampus, Menolak bantuan ABRI, adanya persamaan tujuan yaitu Reformasi
, Tujuan dari gerakan mahasiswa 1998
yaitu ingin menurunkan rezim orde baru karena telah berbuat kehancuran Negara
yang sangat signifikan serta banyak penyelewengan dalam berbagai aspek dalam
menjalankan pemerintahanya selama beberapa dekade terakhir.
Perjuangan
mahasiswa 1998 dimulai saat kondisi ekonomi Indonesia pada saat itu sedang
mengalami krisis moneter serta telah adanya keputusan bahwa soeharto menjabat
lagi untuk lima tahun mendatang disampaing itu semua elemen yang menentang
kediktaktoran dari soeharto turun kejalan untuk menyeruarakan revormasi
Kondisi social politik yang
brkecamuk saat itu sangat amburadul dengan banyaknya terjadi kerusuhan di
berbagai tempat, pembakaran , penjarahan bahwan pemerkosaan terhadap
orang–orang keturunan tiponghoa, situasi menjadi kacau balau , sampai puncaknya
terjadi Tragedi semanggi I dan II dimana
dalam tragedi tersebut menewaskan 4 mahasiswa Triskti yang ditembak oleh aparat
keamanan dan puluhan mahasiswa yang terluka , Mahasiswa juga sempat menduduki
dan menyandera gedung MPR/DPR selama 2 hari. Namun hasil dari jerih payah dan
pengorbanan mahasiswa terbayar lunas ketika pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden
Soeharto menyatakan mundur dari jabatan Presiden dan menyerahkannya
kekuasaannya kepada B.J. Habibie. Tetapi pergerakan mahasiswa tidak hanya
berhenti sampai Saat itu setelah masa kekuasaan selanjutnya mahasiswa masih
terus bergerak melawan penyelewengan serta penindasan rakyat.
Dinamika pergerakan mahasiswa hingga
saat ini masih terus bergulir saling berganti sesuai dengan jiwa zamanya ,
tetapi terkadang kalau melihat realitas pergerakan mahasisswa saat ini bukan
lagi mahasisswa yang berpolitik tetapi politikus yang memegang kartu mahasisswa
karena tanpa disadari hingga kini pergerakan yang dianggap murni dari mahasiswa
ternyata terdapat kepentingan lain dibelakangnya, sekarang tinggal idealis kita
untuk tetap menjunjung moralitas pergerakan mahasiswa.
[1] Tribuana said , manusia ditengah poliik
global Amerika (Medan : Waspada,1963) hh.90-91
[2] Anonim, Analisa keberadaan dari aktifitas
KNPI,(Jakarta :Yayasan priyanti ilmu,1992).h.33.
[3] AnwarYozar,Op.Cit., h.143.
[4] Rosihan Anwar. dkk,Kemal Idris: Bertarung
dalam Revolusi, ( Jakarta, Sinarharapan ,1996).h.188.
[5] Francois Raillon, Politik dan ideology mahasiswa Indonesia {Jakarta
: LP3ES, 1985)h.112.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar