Rabu, 02 Januari 2013

Dinamika Pergerakan Mahasiswa

DINAMIKA PERGERAKAN MAHASISWA
Oleh : Dirgantara.wicaksono
            Pergerakan mahasiswa dari masa ke masa mengalami dinamika sosial yang berbeda beda, serta masing masing waktu mempunyai jiwa zamanya sendiri seperti pergerakan mahasiswa dari tahun 1966 -1998 atau hingga saat ini pergerakan mahasiswa masih mencari bentuk sesuai dengan karakteristik zamanya, berikut adalah masing masing dinamika pergerakan mahasioswa sesuai dengan karakteristiknya :

Gerakan mahasiswa 1966
            Gerakan mahasiswa tahun 1966 dapat dikatakan sebagai gerakan moral yang dipolitisir situasi politik internasional memang sangat mempengaruhi politik nasional karena pada dasarnya pemimpin tidak dapat berpangku tangan seperti keterlibatan dengan blok barat dengan timur, misalnya blok timur yakni muso menghendaki aliansi dengan unisofiet yang kemudian diterapkan menjadi peristiwa madiun 1948, sedangkan kelompok yang cenderung kebarat dipimpin oleh soekiman perdana mentri yang pada saat itu menandatangani perjanjian MSA dengan amerika, tetapi kabinet soekiman dijatuhkan ,tetapi dalam hal ini Amerika maih terus menekan ke indonesia seperti dengan meletusnya PRRI Prasemesta 1956, yang saat itu didukung oleh Masyumi dengan PSI serta peran amerika sebagai pemasok amunisi utama,[1] selain itu RI masih memiliki program yang menyita perhatian seperti tahun 1962 pembebasan irian barat dari belanda setelah itu pada tahun 1964 Soekarno melancarkan konfrontasi dengan malaysia , keseluruhan hal itu menyebabkan perekonomian nasional merosot yang sebelumnya tidak pernah diperhatikan secara signifikan.
            Akhir tahun 40 an hingga tahun 50 an , muncul berbagai ormas mahasiswa diawali dengan berdirinya HMI (5 feb 47), Perhimpunann mahasiswa Kristen Indonesia(PMKI) 25 mei 47 , Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GMNI) 23 Maret 54, Central Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) 1956,  meskipun ormas tersebut dalam hal ini tercatat terdapat hubungan khusus antara Ormas dengan partai politik tertentu baik yang Se Ideologi atau Anderbouw, mis:  antar HMI dgn Masyumi, PMKI dgn Parkindo,  GMNI dgn PNI,  CGMI dgn PKI,dapat di identifikasi.[2]
Karakteristik gerakan dan keterlibatan elemen
            Gerakan 1966 tercirikan dengan TRITURA ( Tri Tuntutan Rakyat ) tuntutan itu berupa , Bubarkan PKI , Retool Kabinet Dwikora, turunkan harga barang. Kemudian dideklarasikan tepat pada hari kebangkitan mahasiswa Indonesia, 10 juni 1966, mereka mengatakan bahwa gerakan atau tuntutan itu bukan untuk mahasiswa tetapi rakyat Indonesia. mahasiswa melakukan mogok kuliah tanggal 11 januari1966 sampai ketiga tuntutan tersebut dikabulkan , dalam hal ini mahasiswa tidak hanya demo di pemerintahan nasional saja tetapi juga  . kedutaan asing seperti Cina,dan Amerika.
            Aksi mereka murni dan pada pertemuan 18 januari 1966 KAMI bertemu dengan Soekarno serta Kami berpendapat, mendukung sepenuhnya bungkarno untuk meningkatkan persatuan dan kkesatuan bangsa, mengembalikan tri unsure kekuatan antara Rakyat ABRI, Bungkarno, dan stetmen bahwa Aksi KAMI bukan tuk menyerang pribadi soekarno tetapi keadaan politik secara umum. Keaaan semakin memanas ketika keadaan mahasiswa semakin mencuat dengan suatu saat mahasiswa mendekat ke Istana dengan menghadapi blokade cakrabirawa, dan terjadi penembakan oleh salah seorang demonstran, Arief rahman hakim, yang kemudiaan gugur sebagai pahlawan mahasiswa.[3]  Sampai akhirnya KAMI dibubarkan tanggal 25februari 1986, tetapi gerakan kemahasiswaan terus berjalan dengan dibentuknya laskararier Rahman hakim  yang terdiri dari 42 universitas serta peguruan tinggi, dengan bantuan RPKAD dan Kostrad sampai bulan maret gerakan masih intensif, sampai 10 maret lascar Ampera melakukan aksi besar besaran , saat itulah RPKAD Dipimpin oleh Kemal idris mengepung istana saat itu :
Soeharto menekan Soekarno agar melimpahkan kekuasaanya pada Soeharto dan soekarno menyetujuinya ,saat dipimpin Soeharto menyetujui tuntutan tersebut dengan membubarkan PKI ,mendengar kabaritu paratokoh KAMI bersuka ria.[4] 
Angkatan 1966 dimunculkan sebagai rujukan yang memperjuangkan idealisme , tapi selama ORBA berkuasa angkatan terrebut mendapat fasilitas serta peran yang cukup memadai sebab orba sangat berhimpitan dengan sejarah gerakan mahasiswa angkatan 1966, sehingga kedunya sangat membutuhkan.

Gerakan Mahasiswa 1974
            Gerakan pada masa ini sangat identik sekali dengan Peristiwa januari 1974 sebagai wujud perpecahan antara ORBA dengan mahasiswa , Orba merupakan titik balik dari melemahnya KAMI sebagai wadah aksi bersama mahasiswa indonesia, pergerakan mahasiswa tahun 1974 diawali dengan mulai dihidupkanya kembali kelompok diskusi yang pernah di cetuskan sebelumnya dengan nama Cibulan saat ini muncul kembali dengan nama kelompok diskusi cipayung dengan didalamnya tergabung beberapa elemen pergerakan yakni HMI, GMNI, PMKRI, dan GMKI pada tanggal 22 januari 1972 motif mereka adalah mempertahankan kebrsamaan, menghidupkan solideritas mahasiswa , mendekatkan persepsi tentang masalah masalah nasional  dan menyamakan pandangan tentang masa depan. dalam masa ini berkembang juga penolakan atas proyek TMII, mahasiswa jakarta bandung membuat kelompok-kelompok aksi adhoc seperti gerakan penghematan, gerakan aksi sehat(GAS), dan gerakan penyelamat uang rakyat. [5] setelah itu kondisi pergerakan mahasiswa mulai bangkit kembali dengan aksi demo menjamah berbagai lembaga dan masalah penting ,ASPRI, Bappenas, kedutaan Jepang, Badan Kordinasi Penanaman Modal, dijadikan sasaran atas adanya penanaman modal asing , serta menlenyapkan kebangsaan nasional .
Setelah itulah tercipta kondisi yang meyakinkan kepada mahasiswa untuk mengoreksi serta memprotes penguasa pemerintah dan segenap tatanan kekuasaan berserta produk di sepanajang pelita pertama. Sampai puncaknya tanggal 23 januari 1974 dengan adanya rapat kerja dewan mahasiswa UI dengan hasil tanggung jawab mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.. keterkaitan dengan itu secara terbuka menyatakan penolakan atas dominasi produk jepang di indionesia , para tokoh mahasiswa mengajak agar para masyarakat menyambut tanaka jepang dengan memasang bendera setengah tiang pada 15 januari. Aksi dipindahkan kekampus trisakti dengan melewati daerah monas sewaktu apel berangsung terjadi pembakaran , kerusuhan kendaraan serta toko. akibatnya 9 orang meningal serta 23 dampaknya dengan perekonomian sangat buruk seperti ditutupnya bebrapa koran kurang lebih 700 orang di tahan polisi kemudian beberapa orang ditahan ,saat itu lah karakteristik gerakan ini dikenal dengan sebutan  MALARI (Malapetaka 15 Januari)
                       
Gerakan Mahasiswa 1978
            Gerakan mahasiswa setelah gerakan angkatan 1966 dengan 1974, mulai meredup karena telah mulai banyaknya peraturan pemerintahan yang mengikat dunia kemahasiswaan diantaranya penyeragaman ideologi melalui TAP MPR no,II/MPR/1978 diberlakukan penataran P4 dengan metode indoktrinasi. serta peraturan lainya yang terkait dengan kebijkn kampus seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tapi saat tahun 1978 mahasiswa mulai mengetahui ada yang dipaksaan pada pemerintahan saat itu. Karakteristik mahasiswa tahun 1978 mereka melakukan aksi protes dengan banyaknya batasan-batasan sehubungan dengan kebijakan pemrintah, dipertegas lagi oleh kabar dari senayan bahwa Suharto bakal dipilih lagi menjadi presiden RI. Bertepatan dengan  hal itu DPRD Jawa Barat  membuat pernyataan pencalonan kembali Suharto sebagai presiden RI. Mendengar itu, kurang lebih 1000 mahasiswa ITB turun ke jalan. Pada 16 Januari 1978 mereka mengadakan apel siaga mengenai pernyataan sikap mahasiswa ITB tidak mengingginkan   Suharto kembali menjadi presiden RI. 
            Aksi mahasiwa merambah ke kota besar lain, seperti Yogyakarta, dan Surabaya. Jelas aksi gerakan mahasiswa 1978 menggoyahkan kemapanan pemerintahan orde baru. Walaupun begitu tetap akhirnya gerakan ini digagal kan kerena memang skupnya masih dalam sekala terbatas.

Gerakan Mahasiswa 1980 sampai 1990
            Gerakan masa Setelah gerakan 1978 mulai dibendung oleh pemerintah dengan banyaknya peraturan mengenai kehidupan kampus serta pergerakanya seperti semenjak ada peraturan bahwa peran dari setiap kelembagaan mahasiswa setelah dibentuknya KNPI tahun 1973 yang menyatakan semua organisasi ekstrakampus harus bernaung dibawah KNPI di kontrol oleh Menpora , kemudian hambatan pergerakan ditahun ini diberlakukanya Dewan mahasiswa sejak 28 januari 1978 yang melumpuhkan Ormawa ditingkat universitas maupun nasional, kebijakan ini sesuai dengan instruksi mendikbud No.01/U/1978 dan SK Mendikbud 07/U/1979, yang menghapuskan DM dewan mahasiswa serta membatasi kegiatan kemahasiswaan hanya dalam bidang kesejahteraan , rekreasi serta kegiatan kegiatan akademik serta intelektual.
            kemudian pada puncak nya dengan di berlakukanya NKK/BKK Normalisasi Kegiatan Kampus dan Badan Kordinasi Kemahasiswaan,yang lebih banyak bermuatan politis dari pada edukatif , dalam hal ini proses penertiban terhadap mahasiswa sampai dua dekade berikutnya tidak menglami masalah. Dengan ketetapan SK MENDIKBUD No.0156/U/78, pada intinmya peraturan ini melarang segala macam bentuk politik serta mengaplikasikanya yang diperbolehkan hanya perbincanganya tanpa aksi langsung ke lapangan, kemudian dirgen pendidikan tinggi juga menginstruksikan semua aktivitas kemahasiswaan dibawah pembantu Rektor 3 dibantu dekan 3, pemberlakukan NKK/BKK juga menimbulkan fenomena Militerisasi kampus, jadi semenjak tahun 1980 sampai 1990-an mahasiswa dijauhkan kepada rakyat karena berbagai keputusan tersebut maka di jenjang tahun tersebut timbulah diskusi – diskusi yang terbangun disetiap kampus. serta dalam aspek keadaan sosial ekonomi di indonesia berjalan dengan baik tanpa masalah di mata rakyat yang tanpa di sadari oleh rakyat pemimpin yang sedang berkuasa selalu menutup kekurangan pembangunan dengan pimjaman luas negri.

Gerakan Mahasiswa 1998
            Gerakan ini terkenal sebagai gerakan perubah tatanan pemerintahan dari yang diktaktor pribadi ke araH revormis, penurunan Soeharto bersama rezimnya ORBA membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap keadaan kehidupan politik sosial , budaya, gerakan mahasiswa tahun 1998 yang berhasil meruntuhkan rezim orde baru merupakan kumpulan dari semua kekecewaan dan ketidakpuasan mahasiswa terhadap pemerintah. Kekecewaan dan ketidakpuasan tersebut ahirnya membuncak setelah 32 tahun menjbat  dan terjadilah gerakan mahasiswa 1998 yang mengusung agenda reformasi. Terdapat Karakteristik gerakan mahasiswa 1998 yang berbeda dengan angkatan sebelumnya yaitu mereka berani Menerobos pagar kampus, Menolak bantuan ABRI, adanya persamaan tujuan yaitu Reformasi , Tujuan dari gerakan mahasiswa 1998 yaitu ingin menurunkan rezim orde baru karena telah berbuat kehancuran Negara yang sangat signifikan serta banyak penyelewengan dalam berbagai aspek dalam menjalankan pemerintahanya selama beberapa dekade terakhir.
            Perjuangan mahasiswa 1998 dimulai saat kondisi ekonomi Indonesia pada saat itu sedang mengalami krisis moneter serta telah adanya keputusan bahwa soeharto menjabat lagi untuk lima tahun mendatang disampaing itu semua elemen yang menentang kediktaktoran dari soeharto turun kejalan untuk menyeruarakan revormasi
            Kondisi social politik yang brkecamuk saat itu sangat amburadul dengan banyaknya terjadi kerusuhan di berbagai tempat, pembakaran , penjarahan bahwan pemerkosaan terhadap orang–orang keturunan tiponghoa, situasi menjadi kacau balau , sampai puncaknya terjadi  Tragedi semanggi I dan II dimana dalam tragedi tersebut menewaskan 4 mahasiswa Triskti yang ditembak oleh aparat keamanan dan puluhan mahasiswa yang terluka , Mahasiswa juga sempat menduduki dan menyandera gedung MPR/DPR selama 2 hari. Namun hasil dari jerih payah dan pengorbanan mahasiswa terbayar lunas ketika pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatan Presiden dan menyerahkannya kekuasaannya kepada B.J. Habibie. Tetapi pergerakan mahasiswa tidak hanya berhenti sampai Saat itu setelah masa kekuasaan selanjutnya mahasiswa masih terus bergerak melawan penyelewengan serta penindasan rakyat.
            Dinamika pergerakan mahasiswa hingga saat ini masih terus bergulir saling berganti sesuai dengan jiwa zamanya , tetapi terkadang kalau melihat realitas pergerakan mahasisswa saat ini bukan lagi mahasisswa yang berpolitik tetapi politikus yang memegang kartu mahasisswa karena tanpa disadari hingga kini pergerakan yang dianggap murni dari mahasiswa ternyata terdapat kepentingan lain dibelakangnya, sekarang tinggal idealis kita untuk tetap menjunjung moralitas pergerakan mahasiswa.


[1] Tribuana said , manusia ditengah poliik global Amerika (Medan : Waspada,1963) hh.90-91
[2] Anonim, Analisa keberadaan dari aktifitas KNPI,(Jakarta :Yayasan priyanti ilmu,1992).h.33.
[3] AnwarYozar,Op.Cit., h.143.
[4] Rosihan Anwar. dkk,Kemal Idris: Bertarung dalam Revolusi, ( Jakarta, Sinarharapan ,1996).h.188.
[5] Francois Raillon, Politik dan ideology mahasiswa Indonesia {Jakarta : LP3ES, 1985)h.112.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar