Rangkuman Sejarah
- Pengertian dan ruang lingkup Sejarah :
A.
Secara etimologi
maka kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun yang berarti Pohon kayu. Sejarah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebab pelaku
dan
obyek
kajian sejarah adalah
manusia.
Pada zaman dulu yang dipelajari dari sejarah umumnya tentang dinasti atau silsilah raja-raja.
.
B.
Secara
definisi sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masalampau manusia.
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban
dunia dan tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada watak masyarakat.
C.
Ciri
dari seseorang yang telah belajar sejarah
adalah tertanamnya pola berpikir
historis. Pola ini selain mencerminkan sikap kritis, analitis dan argumentatif juga akan membentuk sikap arif dan bijaksana. Orang yang belajar sejarah akan berpandangan
tiga dimensi (masa lalu masakini, dan masa yang akan datang) jadi sejarah
memiliki ciri: progresif dan kontinue.Orang yang telah belajar sejarah
jika berbicara maka akan selalu berlandaskan data dan fakta (data yang sudah teruji)
D.
Selain untuk memperoleh
gambaran tentang peristiwa dan kejadian kehidupan masyarakat pada masa lampau,
sejarah juga memiliki kegunaan untuk menghadapi kenyataan hidup sehari-hari.Terkait dengan guna
sejarah maka guna sejarah ada 4 yaitu edukatif
(pendidikan ) contoh kita belajar tentang nilai-nilai kearifan para pendahulu, guna instruktif (pengajaran ) kita belajar
dari pengetahuan atau ilmu para tokoh /peristiwa. Guna inspiratif : kita dapat terinspirasi melakukan sesuatu dari
sejarah. Dan Guna rekreatif :
sejarah dapat memberi perlawatan jiwa /ruh ke masa lampau/suatu peristiwa.
E. Sejarah dapat
dikatakan sebagai ilmu karena memenuhi persyaratan keilmuan dalam pengungkapan peristiwa masa lalunya. Seperti. (logis, rasional, obyektif dan empiris / dapat dibuktikan
kebenarannya.serta menggunakan metodologi/ tahapan keilmuan tertentu;
F. Metodologi sejarah
berikut ini seperti : 1.
Pemilihan Topik menentukan kajian penelitian.
2. Heuristik (pengumpulan data atau
sumber sumber-sumber sejarah serta mencari informasi mengenai
topik penelitiannya baik yang bersifat artifactual (kebendaan), sumber tertulis
maupun sumber lisan ) . 3. Verifikasi Kritik eksternal (otentisitas keaslian dari sumber sejarah) dan kritik
internal (kredibilitas isi dari peninggalan sejarah.4. Interpretasi (melakukan penafsiran) dan
5. historiografi yakni penulisan / rerekonstruksi sejarah. Pada saat sejarawan akan merekonstruksi
kisah sejarah, maka kemampuan seni dan
imajinasi yang tinggi menjadi tuntutan utama. Bahkan pada tahapan ini
obyektivitas sejarawan kadang ditantang, mampukah ia enghilangkan ego atau
kepentingannya.
2.
Tradisi masyarakat pra aksara=nirleka
(belum ada tulisan)
Kenangan
masa lalu yang dimiliki oleh masyarakat yang belum mengenal tulisan diwariskan
kepada generasi baru melalui jalur
keluarga dan masyarakat dengan proses sosialisasi, enkulturasi dan
internalisasi dalam bentuk: bahasa
rakyat, cerita rakyat, nyanyian rakyat yang kesemuanya itu dikenal dengan Folklore lisan
Tradisi Masyarakat pra
aksara seperti” Upacara ritual, nyanyian rakyat dan pengetahuan kepada
masyarakat di daerah tertentu dan merupakan salah satu sumber sejarah yang
dikenal dengan nama folklore.
Tradisi masyarakat yang
belum mengenal tulisan
(prasejarah) tersimpan dalam
bentuk folklore: mitos,
dongeng, legenda, upacara dan nyanyian rakyat. Semua bentuk tradisi tersebut sangat
bermanfaat bagi sejarawan untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Sementara untuk
pemerintah sangat bermanfaat sebagai aset budaya.
ciri-ciri Tradisi folklore sebagai kebudayaan
adalah biasanya anonim
1.
irasional
dan dan tidak logis
2.
menjadi
milik bersama bukan istana centris
3.
diturunkan
secara turun temurun
4.
disampaikan
secara lisan
- Masyarakat prasejarah dan Kebudayaannya.
Manusia purba Indonesia
berasal dari daratan Asia yang umurnya lebih tua . Perpindahan manusia
ini(migrasi penduduk ) terjadi
bergelombang Peradaban ini dikenal dengan peradaban Proto Melayu dan deutro melayu.
Berdasarkan kesimpulan para pakar, nenek moyang
bangsa Indonesia bukanlah manusia
purba seperti (Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis ataupun Megantropus
Paleojavanicus) Jenis manusia purba
tersebut diperkirakan sudah punah sejak ribuan tahun lalu. Setelah
kepunahan tersebut kepulauan Indonesia dihuni oleh manusia dari Teluk tonkin
(Yunan)
yang tergolong
pada ras..Austro melanesoid ( Percampuran bangsa juga terjadi antara Melanesoid dan
Europaeide )
peradaban Proto
Melayu pendukungnya adalah budaya Mesolithikum. Lokasinya berada di daerah Teluk Tonkin di Indocina. telah
ditemukan pusat peradaban pra sejarah yaitu peradaban Bacson di pegunungan
Bacson dan di daerah Hoabinh menghasilkan
bangsa Austronesia. Bangsa ini pada zaman neolithikum menyebar ke
Indonesia.
Peradaban deutro melayu ini adalah peradaban di
Asia Tenggara dengan ciri khas dikenal
dengan kebudayaan Perunggu.
Masyarakat pendukungnya adalah Deutro Melayu/melayu muda .
Nama Dongson
diambil berdasarkan nama tempat di Tonkin yang dijadikan penyelidikan
pertama kebudayaan tersebut. Peradaban
ini berlokasi di kawasan Sungai Ma, di
Teluk Tonkin, Vietnam Berdasarkan hasil eksplorasi tahun 1920 ditemukan berbagai
peralatan dari perunggu yang dianggap berkaitan dengan kebudayaan Yunan, sebelah barat daya Cina dan Indonesia.
ciri-ciri
manusia purba Meganthropus
Paleojavanicus (manusia raksasa) yang dianggap sebagai manusia tertua di P.
Jawa yang diitemukan di desa Sangiran lembah sungai bengawan Solo oleh Vons
Koeningswald 1941.adalah sebagai berikut :
1.
Ukuran
tubuh sangat besar dan kuat
2.
Tulang
rahang bawah besar,
3.
Gerahamnya
perpaduan (kera dan manusia)
4.
Tidak
memiliki dagu
5.
Ditemukan
dilapisan pleistocen Bawah
Sedangkan
ciri-ciri Pithecantropus Erectus(manusia kera yang sudah berjalan tegak) adalah
sbb;
1.
Ditemukan
didesa Trinil lembah sungai Bengawan Solo
2.
Sudah
berjalan tegak seperti manusia
3.
Ditemukan
oleh Eugene Dubois 1890
4.
Volume
otak 900cc
5.
Duduknya
kepala diatas leher
6.
Tulang
kening menonjol ke muka
7.
Tulang
kaki cukup besar
8.
Geraham
masih besar
9.
Kedudukannya
anatara kera dan manusia (charles Darwin)
Kebudayaan
Masyarakat zaman prasejarah terbagi
menjadi ;
1. Zaman Paleolithikum
(nomaden/ berpindah-pindah, food gathering , hidup berkelompok kecil, cenderung
dekat dengan sumber kehidupan /air. alat masih kasar )
2. Zaman mesolithikum (
peralihan dari paleo ke neo jadi transisi atau semi, semi food producing, sudah
mengenal berkebun di ladang (huma/ladang berpindah) . alat ada yang sudah
dihaluskan ada yang belum dan umumnya dikenal dengan kebudayaan tulang
/ngandong)
3. Zaman neolithikum (
food producing (revolusi neolith dengan bercocok tanam di sawah), mengenal
pelayaran, Kehidupan sudah menetap (sadenter) Sudah bertempat tinggal biasanya
rumah panggung Sudah mengenal astronomi. Sudah mengenal pelayaran dan
perdagangan. Sudah mengenal religi dan kesenian Peralatan sudah halu seperti
kapak lonjong dan kapak persegi.Sudah mampu membuat peralatan dari tanah liat
(tembikar}
4. Zaman megalithikum (berada antara neo dan perundagian) dikenal
dengan revolusi religi (dikaitkan dengan peninggalan monumental. (menhir /tugu
batu untuk pemujaan, dolmen / meja sesaji, punden berundak /tempat memuja roh
nenek moyang dan keranda /peti mati/sarcopagus/pendusa)
5. Zaman perundagian :
zaman logam dikenal dengan kemampuan undagi /skill labour, sudah mengenal
pembagian kerja)peralatan (moko/untuk mas kawin , nekara /pemanggil hujan,
kapak hias)
4. Masa HINDU- BUDHA
Sejak abad pertama Masehi Indonesia sudah
melakukan kontak dagang dengan India. Kedatangan bangsa Hindu telah memperkaya
kebudayaan Indonesia dengan tulisan berwujud prasasti.(prasasti tertua (yupa di
Kutai abad 5 M, Indonesia memasuki zaman sejarah).Sebelum kedatangan bangsa
India Indonesia sudah memiliki dasar-dasar budaya yang kuat. Azas musyawarah
untuk pemilihan pemimpin sdh diterapkan dengan prisip Primus interpares (yang
utama dari sesama).
Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu
1.
Brahmana (kaum pendeta yang menyebarkan agama)
2.
Ksatria
(Para bangsawan dan ksatria yang terdesak akibat peperangan dan mendirikan kerajaan )
3.
Waisya
(Para pedagang berperan dalam penyebaran agama Hindu)
4.
Arus
Balik (para pelajar kita yang belajar dan berkunjung langsung ke India untuk
memperdalam ajarann agama tsb
Wujud akulturasi
antara agama dan kebudayaan Hindu Budha
dengan kebudayaan lokal Indonesia dapat terlihat pada seni bangun adalah
:
1.
seni
bangunan yang ditunjukkan pada bangunan candi Borobudur dengan lukisan pada
reliefnya yang mengambarkan kehidupanbangsa
Indonesia untuk Budha, sedangkan untuk
candi Hindu cukup banyak (Prambanan, Dieng, Jago dll)
2.
Untuk
aspek pemerintahan : dikenalnya sistem kerajaan.
3.
Seni
kerajinan terlihat pada / langgam amarawati.
5. Kedatangan Islam
Hubungan
perdagangan Indonesia-Islam dilakukan oleh pedagang dari Gujarat (India
Selatan) dengan bukti Makam Islam di Tuban Leran (111M). Sementara pengaru
Islam dalam kehidupan masyarakat sangat besar antara lain;
1.
Pemerintahan
: kerajaan teokratis (berdasarkan syariah agama) Mataram Islam, Demak, Pajang,
Samudra Pasai
2.
Sosial :
pengahapusan kasta yang tidak
sesuai dengan prinsip ISLAM
3.
Budaya
: banyak memunculkan tradiisi yang dipadukan
dengan Islam.seperti grebeg Maulid, Sekatenan
dll
4.
Seni bangun : *Masjid Demak (atap tumpang , dan Pendopo)hanya
Islam dan Indonesia.
*Menara Masjid Kudus (dengan bentuk candi ) Islam-Indonesia
dan Hindu.
*
Menara masjid Banten (Islam-Eropa)
Masjid Demak Menara masjid Kudus Menara masjid. Banten
6. Kebijakan kolonial Belanda
Sistem Ekonomi Liberal 1870. Belanda
memberlakukan sistem ekonomi Liberal di Hindia Belanda yang menyebabkan
Indonesia menjadi semakin tereksploitasi oleh praktek politik pintu terbuka dan
penanaman modal asing. ( Indonesia menjadi lahan PMA dan swastanisasi ). Pada
masa ini perekonomian bertumpu pada industri agraris.
Pada masa pelaksanaan
politik ekonomi Liberal kaum pribumi
tidak mengalami perubahan nasib
secara ekonomi karena ketidak mampuan merespon pasar dunia yang berkembang dan
karena Struktur masyarakat yang feodalis dan lambat merespon ekonomi uang.
Pelaksanaan Politik
Etis 1901 dicetuskan oleh Van de Venter.
Kebijakan ini
dilakukan dalam bidang Edukasi,
transmigrasi dan irigasi. Kebijakan ini menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat pribumi. Dampak yang paling penting dalam
bidang edukasi adalah. Tersedianya pegawai tenaga administratif pribumi trampil
dan murah. Bidang ini juga membawa pengaruh munculnya golongan terpelajar (elit
nasional yang akan menjadi pelopor dalam pergerakan kebangsaan.
8. Dampak
dari peristiwa besar Eropa
Dampak revolusi
industri terhadap kehidupan social masyarakat Indonesia adalah..
1.
Rendahnya
upah buruh perkebunan
2.
Pesatnya
pembangunan pabrik di Indonesia
3.
Uang
tidak hanyasebagai alat tukar tetapi sebagai modal/kapital
dampak revolusi
industri bagi masyarakat Indonesia
1.
bidang politik , perubahan dari imperialisme kuno
ke imperialisme modern dan terjadinya
pembulatan negeri jajahan akibat meningkatnya kebutuhan bahan baku industri
2.
Dibidang
ekonomi, diterapkannya sistem ekonomi liberal dan maraknya kapitallisme, negeri
jajahan dijadikan daerah pemasaran hasil industri, meningkatnya perdagangan dan
sistem ekonomi uang
3.
Dibidang
sosial : munculnya stratifikasi baru (golongan borjuis) dan para pengusaha /pemilik modal
Indonesia
menjadi daerah investasi penanaman modal asing untuk perkebunan dan industri
Dampak dari
revolusi Perancis bagi dunia Internasional maupun Indonesia.adalah
1. Berkembangnya paham nasionalisme
2.
Berkembangnya
faham Liberalisme dan aksi revolusioner
3.
Munculnya
stratifikasi sosial yang baru
4.
Petani
tak pernah merasakan menjadi pemilik tanah
5.
Imperialisme
dan kolonialisme berkembang di Asia –Afrika
9. Pergerakan
Nasional Indonesia
faktor yang
mendorong timbulnya pergerakan nasional Indonesia adalah sbb;
Faktor Internal
: Politik diskriminasi dan penderitaan rakyat, Penerapan politik etis yang
menyebabkan munculnya golongan terpelajar dan elit nasional,
Faktor
eksternal:
Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia 1905
Gambar penganjur bagi dibentuknya organisasi
yang bertujuan mengembangkan pendidikan bagi rakyat demi terangkatnya martabat
bangsa.dan budi Utomo
Berbagai organisasi
pergerakan nasional pada saat itu menempuh caranya sendiri ada yang moderat dan
ada yang radikal. Akibat dampak Semboyan Indie Voor Indiers menjadikan
organisasi yang nasional dan radikal tersebut di waspadai oleh pemerintah
Hindia belanda seperti Indische Partij, demikian pula dengan Perhimpunan
Indonesia dengan semangat untuk kemerdekaan Indonesianya dan PNI dengan prinsip self helfnya
10. Kebijakan
kolonial Jepang
Kondisi
masyarakat Indonesia baik pada masa Hindia –Belanda maupun masa Pendudukan
Jepang tidak jauh berbeda yaitu sebagai bangsa yng tereksploitasi dalam
berbagai bidang. Kedua pemerintah kolonial tersebut sama- sama mengeluarkan
kebijakan politik yang bertujuan untuk menegakkan kekuasaannya di Indonesia.
Kebijakan
politik yang diberlakukan pemerintah Jepang yang merugikan perjuangan Indonesia
dalam bidang politik adalah melarang
keberadaan organisasi politik
Selama
pendudukan Jepang, pemerintah pendudukan bersikap longgar terhadap umat Islam
Indonesia (termasuk tidak membubarkan organisasi Islam MIAI), faktor
penyebabnyaadalah adanya anggapan masyarakat Islam Indonesia bersikap anti barat
Kebijakan
Jepang dalam bidang pemerintahan : menjadikan pemuda Indonesia sebagai prajurit
dalam membantu perang Asia Timur raya (kaigun, Giyugun, PETA)
Bidang sosial
(Romusha dan kerja bakti /kinrohosi)
11. Peristiwa
Sekitar proklamasi
Melihat kondisi
perang Asia Timur Raya semakin kritis dan kekuatan militer Jepang mulai
terdesak, maka pada tanggal 1 Maret 1945, Panglima tentara Jepang XVI Letnan
Jenderal Kumakici Harada berusaha mewujudkan Janji Kemerdekaan (PM. Kaiso 9
Sept 1945, Bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan kelak dikemudian hari,
dan bendera merah putih diperbolehkan berkibar di kantor-kantor dengan syarat
berdampingan dengan bendera Jepang). Langkah yang dilakukan jenderal tersebut
adalah membentuk BPUPKI (Dokuritsu Jumbi Cosakai) dengan tujuan untuk mempelajari
hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia
Tanggal 9 Agustus
1945 Marsekal Terauci memanggil pemanggilan Ir. Soekarno, Muh.Hatta, dan dr.
Rajiman Weduyodiningrat ke Dalat Saigon (Vietnam) oleh adalah janji Perdana
Menteri Kaiso diberikannya kemerdekaan
Menanggapi
berita menyerahnya Jepang kepada sekutu , sikap golongan pemuda Berkeinginan untuk melaksanakan proklamasi
secepatnya maka diadakanlah
pertemuan 15 Agustus 1945 di
ruang laboratorium mikrobiologi.
Pasca
kemerdekaan langkah yang dilakukan
pemerintah adalah melengkapi ketatanegaraan Indonesia melalui sidang PPKI 1945.
Perubahan tersebut mencakup : membentuk BKR dengan tujuan untuk tidak mengundang
serangan sekutu dan Jepang
Melakukan
pembentukan 8 provinsi dan 12 kementrian melakukan Perubahan sistem
pemerintahan presidensil menjadi parlementer pada awal kemerdekaan berdasarkan maklumat
pemerintah tanggal 14 Nopember 1945
untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan yang lebih demokratis.
Mengingat
MPR/DPR belum terbentuk menjedikan KNIP sebagai lembaga legislatif.
12.
Pergolakan daerah
Pergolakan daerah melalui berbagai
periswa :
DI/TII
Jawa Barat (sebab dan
tujuan), cari ndiri dnk inikan materi kelas 3
Aceh oleh Daud
Beureuh
RMS
PRRI /Permesta
13. Masa Demokrasi Liberal 1950-1959.
Masa ini ditandai dengan usaha untuk melakukan perbaikan ekonomi dari
sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional, dan upaya untuk merubah UUDS 1950
melalui badan konstituante dari (1956-1959).
Namun konstituante tidak dapat
menyelesaikan tugasnya karena tidak tercapainya Qourum dalam setiap sidang.
Kondisi demokrasi Liberal juga
ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet karena beberapa sebab al: Kepentingan
parpolnya yang lebih diutamakan, instabilitas politik, dan adanya sistem “ mosi
tidak percaya”.
Kondisi jatuh bangunnya kabinet ini
membawa dampak pada. :Terjadinya gerakan separatis di daerah-daerah,Terjadinya
perdagangan gelap antara daerah-daerah dengan luar, Pernyataan pemerintah RI
bahwa negara dalam keadaan bahaya perang. (feb1957).dilakukan sosialisasiterhadap Konsepsi Presiden. Konsepsi ini ditolak
karena partai-partai politik seperti (masyumi dan PSI) menolak keterlibatan PKI
dalam pemerintahan. Dan diakhiri dengan keluarnya Dekrit presiden 5 juli 1959.
14. Masa Demokrasi terpimpin (Orde Lama 1959-
1967)
Ditandai dengan
Dekrit Presiden 5 juli 1959 yang diikuti pembubaran konstituante dan kembalinya
UUD 1945 serta pembentukan MPRS dan DPAS. Masa ini penuh dengan berbagai
tindakan inkonstitusional. Antara lain :
1. MPR diangkat berdasarkan
penetapan presiden
2. Pelaksanaan politik konfrontasi dengan
keluarnya Indonesia dari PBB
3. Pembubaran DPR hasil pemilu tahun 1960 akibat
penolakan RAPBN
4. Pelanggaran haluan politik luar negeri
RI (Bebas-Aktif)
5. Keluarnya Indonesia dari PBB dan
konfrontasi Malaysia.
Pada masa ini
juga diterapkan politik Ekonomi terpimpin
dan sistem berdikari. Sistem politik ekonomi ini berdampak pada Tidak adanya dukungan rakyat
dalam pembentukan ekonomi terpimpi Penanganan masalah ekonomi tidak rasional
tetapi lebih bersifat politik Tidak ada
ukuran yang obyektif dalam menilai suatu hasil orang lain Terlalu
memprioritaskan pembangunan mercusuar. (Stadion Utama Senayan,Jembatan Semanggi,
Monumen Nasional).
ciri kehidupan
ekonomi masyarakat Indonesia pada masa demokrasi Terpimpin
1.
Tingginya
tingkat inflasi ,akibat pemerintah menerapkan politik konfrontasi.
2.
Tidak
adanya standar obyektif dalam mengukur keberhasilan pembangunan
3.
Orientasi
pembangunan ekonomi untuk kepentingan politik dengan proyek mercusuarnya
4.
Daya
beli masyarakat menurun karena tingginya harga kebutuhan
5.
Sistem
ekonomi berdikarii tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan umampuan
Selain
itu pemerintah juga menerapkan politik konfrontasi dengan negara-negara Oldefo
dan Malaysia karena dianggap malaysia
sebagai antek nekoli (neo kolonialisme imperialisme. Indonesia sebagai nefo(new
emergency force) lebih condong ke timur dengan membentuk poros Jakarta-Beijing,
Pyongyang , Phnomphen dan Moscow.
15. Masa
Orde Baru (1967-1998)
Masa ini ditandai
dengan dikeluarkannya supersemar 11
maret 1966. Yang menyebabkan secara tidak langsung berkurangnya kekuasaan
pemerintah orde baru. Supersemar ini dikeluarkan dalam rangka melakukan
stabilitas nasional pasca gerakan 30 september 1965-PKI.
Pemerintah Orede baru adalah sebuah Koreksi total
terhadap berbagai penyimpangan dan penyelewengan Orde Lama.
Pemerintah orde
baru mendapatkan tantangan dalam bidang ekonomi dimana terjadinya hiperinflasi
yang mencapai 650 % sebagai warisan Orde Lama.menghdapi kondisi tersebut maka
langkah Kebijakan awal yang dijalankan adalah masuk kembali menjadi anggota IMF
dan Bank Dunia .
Dalam bidang politik pemerintah menerapkan pengelompokan
dan penyederhanaan partai politik selama kurun waktu 1968 – 1970 dengan tujuan
Menciptakan stabilitas nasional sebagai syarat pembangunan ekonomi. Selain itu
pemerintah juga menerapkan Dwi fungsi ABRI dalam rangka menghadapi jalan tengah dari kekuatan
nasionalis dan agamis dan komunis saat orde lama.
Peran ABRI sebagai elit pemerintah menjadi
dominan(besar) bahkan pemerintah yang nota bene berlatar belakang militer
menjadikan negeri ini menjadi pemerintahan yang militeristik. Peran ABRI tidak
hanya sebagai kekutan pertahanan keamanan tetapi sebagai kekuatan sosial bahkan
politik.
Pemerintah juga menerapkan Azas tunggal
terhadap pancasila dan , dan untuk mengatasi terjadi berbagai tafsir dari
pancasila maka dilakukan penataran P4.
ciri kehidupan ekonomi pada masa Orde Baru
1.
Sentralisasi
ekonomi hanya pada kalangan pelaku bisnis (koorporasi) dan kroni kapitalism
2.
Kemakmuran
hanya dinikmati sebagian orang saja
3.
Perputaran
roda ekonomi sangat bergantung pada dana bantuan asing
4.
Sentralisasi
pembangunan hanya pada wilayah pusat dan tidak samapi ke daerah
5.
Terjadinya
kesenjjangan sosial /gap yang tinggi antara pusat dan daerah
6.
Maraknya
KKN .(korupsi,kolusi dan nepotisme).dan
Kroni kapitalisme.
Pembangunan ekonomi
akhir orde baru ditandai debngan pembangunan politik mercusuar seperti : pembangunan
IPTN dan proyek Mobil Nasional ( Mobnas Timor) Masa akhir orde baru ditandai
dengan krisis ekonomi sebagai dampai dari krisis ekonomi yang melanda Asia.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh mahasiswa yang didukung tokoh politik yang
merupakan oposisi dalam pemerintahan untuk melaksanakan reformasi.
faktor-faktor yang mendorong timbulnya
gerakan reformasi antara lain ;
1.
Pengelolaan
ekonomi yang salah arah
2.
Penyimpangan
dibidang hukum sangat tinggi
3.
Penyelenggaraan
pemilu yang memasung kebebasan
4.
Meluasnya
praktek Korupsi, kolusi dan nepotisme
5.
Tuntutan
keadilan dan kesejahteraan rakyat
6.
melonjaknya
harga-harga di pasaran
7.
KKN
merajalela disemua lembaga
8.
Krisis
kepercayaan terhadap pemerintah
9.
Pelanggaran
HAM semakin marak
Dalam bidang
pertanian Orde baru sukses dalam melaksanakan program Revolusi Hijau pada tahap
awalnya dan mendatangkan keuntungan yang tinggi bahkan Indonesia mampu
swasembada pangan 1984.
Namun dalam
perkembangannya telah memudarkan sistem kekerabatan yang menjadi pengikat
hubungan antar lapisan. Kondisi ini disebabkan telah berkembangnya pola yang
dapat mengakibatkan pola hubungan antar lapisan terpisah menjadi satuan sosial
yang berlawanan kepentingan karenaterjadinya
individualisasi hak atas tanah dan komersialisasi produk
program
panca usaha tani yang diterapkan selama revolusi agraris menyebabkan petani dihimbau untuk menggunakan bibit padi
hasil pengembangan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) yang bekerjasama dengan
pemerintah. Hal ini telah mengubah pola pertanian subsistensi menuju pertanian
komersialisasi
Ciri
kehidupan sosial masyarakat
Indonesia pada masa Orde baru
1.
Semaraknya
[[korupsi]], [[kolusi]], [[nepotisme]]
2.
Pembangunan
Indonesia
yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan
daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke
pusat
3.
Munculnya
rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama
di Aceh dan Papua
4.
Kecemburuan
antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan
pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
5.
Bertambahnya
kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si
miskin)
16. Masa
Reformasi (1998-sekarang)
Pengertian “Reformasi
“ adalah Upaya memperbaharui dan memperbaiki
tananan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai UUD 1945 dan Pancasila
Jika dipelajari maka kronologi
terjadinya reformasi Pemerintahan di Indonesia dapat di susun sbb:
Pelantikan kabinet pembangunan awal Maret 1999 Kerusuhan masal 13 dan 14 Mei 1998 Berhentinya
presiden dari jabatanya pada pukul 10.00
pada tanggal 21 Mei 1998
Berdasarkan ketentuan pasal 8 UUD 1945
maka diangkatlah
B.J Habiebie sebagai presiden RI untuk
menggantikan mantan pres. Soeharto B.j. Habibie yang nota bene sebagai product
orde baru dan kroni Soeharto terpaksa
harus melaksanakan agenda reformasi seperti :
1. Adili
Soehato dan Kroni kroninya
2. Supremasi
Hukum
3. Otonomi
daerah
4. Hapuskan
dwifungsi ABRI
5. Amandemen
UUD 45.
17. Perkembangan IPTEK era Perang Dingin.
Pada Era perang dingin persaingan iptek yang
paling canggih terjadi pada inovasi senjata atom dan Hasil
dari perkembangan revolusi rekayasa elektronika telah berhasil
menciptakan suatu penemuan dalam teknologi.sementara perkembangan eksplorasi
pesawat antariksa pada masa perang dunia
kedua antaralain dalam bentuk :
1.
Meningkatkan
daya dorong roket untuk menaruh satelit ke dalam orbit
2.
program
angkasa berawak dengan membawa pesawat beserta awaknya
3.
program
menuju bulan dengan melakukan
pendaratan ke permukaan
bulan
4. riset dan penjelajahan planet untuk menyelidiki keberadaan sisa-sisa bahan
organik di permukaan Mars.
Pengaruh Perang dingin bagi Indonesia .
Berkembangnya
iklim demokrasi dan jalinan kerjasama regional (ASEAN,, GNB dan APEC (baca
sebab dan Tujuan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar