MEREVITALISASI KONSTRUK KURIKULUM DI SEKOLAH
UNGGUL
Oleh. Dirgantara Wicaksono
(Dosen Tetap PGSD, FIP, UMJ)
I. PENDAHULUAN
Menyikapi perubahan
yang sangat cepat di era globalisasi ini, kita dituntut untuk mampu mengimbanginya karena segala perubahan dapat terjadi dalam hitungan “second to second” dengan kemudahan untuk mengakses segala informasi yang
dibutuhkan. Gangguan tangan manusia biasanya terjadi melalui pesawat handphone. setiap manusia dapat melakukan jaringan komunikasi yang
dapat menembus ruang dan waktu cepat. Melalui komunikasi tersebut mereka dapat
berbuat sesuatu yang dapat mempengaruhi pola pikir, pola laku dan sikap setiap
manusia. Contoh: kondisi perilaku manusia dapat berubah dalam hitungan detik
dalam jejaring situs facebook atau tweeter.
Pada kondisi ini secara tidak langsung turut juga mempengaruhi perubahan pada
segala aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, pendidikan dan budaya.
Para pelaku yang
aktif dalam dunia pendidikan merasa sangat penting untuk menyikapi segala perubahan
yang terjadi dalam waktu yang cepat. Dalam hal ini khususnya para pengelola
pendidikan berupaya menjawab tantangan tersebut dengan menciptakan segala
bentuk model pendidikan yang diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada. Ada berbagai
bentuk perubahan yang dilakukan baik dalam bentuk model pembelajaran dan
aspek-aspek yang mendukungnya, seperti pemanfaatan media informasi dan
teknologi, penyediaan sumber daya manusia yang unggul dan model pengelolaan
sekolah itu sendiri.
Dalam menjawab
tantangan tersebut secara jitu, para pelaku pendidikan khususnya para pengelola pendidikan mengkreasikan model
pengelolaan pendidikan dalam bentuk sistem penyelenggaraannya yakni dengan membangun
sekolah unggul. Visi membangun sekolah unggul menjadikan sekolah mampu menjawab segala perubahan dan tantangan dengan
cepat dan tepat. Untuk merealisasikan visi tersebut cukup membutuhkan kerja
keras dan analisa kerja yang dalam, luas dan tepat.
II. PERMASALAHAN
- Mengapa harus merevitalisasi konstruk untuk
sekolah unggul ?
- Apa yang dimaksud dengan sekolah unggul ?
- Bagaimana membangun sekolah unggul ?
III. PEMBAHASAN
Mengapa merevitalisasi konstruk
sekolah unggul?
Merevitalisasi atau
memperkokoh konstruk menjadi sekolah unggul dimaksudkan untuk menjawab
kebutuhan masyarakat yang menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan
kepada anak mereka agar menjadi anak yang mampu menjawab tantangan ke depan
dengan berbagai karakteristik yang dihadapi. Tuntutan memiliki kompetisi yang
unggul dan mampu bersaing di era global. Tuntutan untuk mampu menguasai
informasi dengan kemajuan yang sangat pesat serta penguasaan bahasa
internasional. Untuk menghasilkan output atau lulusan yang unggul maka perlu
sebuah strategi untuk membangun sekolah unggul. Sekolah
unggul dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas, kualitas siswa dapat
terlihat dari kualitas input dan otput, kualitas guru dapat dilihat dari kompetensi dan profesionalisme, serta
kesejahteraan dan penghargaan yang diberikan pada guru, kualitas sarana dan
prasarana dapat terlihat dari gedung sekolah, model dan standar kerja, serta kelengkapan sarana. Kualitas
program dapat terlihat dari kurikulum, kegiatan siswa dan agenda sekolah. Kualitas
manajemen dapat terlihat dari transparansi dan keterbukaan.
Apa yang dimaksud sekolah unggul?
Memahami sekolah
unggul banyak ragam definisi yang diajukan. Secara umum pengertian sekolah unggul diidentikkan dengan sekolah efektif,
yaitu sekolah yang mampu memaksimalkan fungsi sekolah atau tingkat di mana
sekolah dapat membentuk fungsinya pada saat memberikan sebuah ketetapan
dari input-inputnya. Secara fenomenologis memahami sekolah unggul yang
nampak terdapat di masyarakat dengan indikasi keunggulan yang telah ada selalu
unsur input transformasi. Pertama, sekolah unggul adalah sekolah yang menerima siswa
yang kaya, yang memiliki IP tinggi. Kedua,
SDM dalam hal ini guru adalah guru yang cerdas dan mampu minimal menguasai bahasa inggris aktif.
Ketiga, Budget atau pembiayaan yang
harus disediakan orang tua cukup mahal. Keempat, sekolah unggul sekolah yang
memiliki fasilitas lengkap untuk pengembangan segala potensi anak. Pada kondisi
input tersebut sekolah unggul hanya diperuntukkan bagi siswa kaya dan pandai.
Input-input yang dimiliki sudah unggul dan akan berdampak pada otput yang
unggul. Dengan kata lain sekolah unggul adalah sekolah yang memiliki
siswa-siswa yang berintelegensi tinggi, berasal dari keluarga ekonomi sangat
kaya dan sekolah yang memiliki fasilitas sangat lengkap.Secara substansial
sekolah unggul adalah sekolah yang dapat melakukan proses transformasi dengan
input siswa yang kekurangan secara ekonomis. Pada kondisi ini sekolah mampu
menstimulasi input siswa menjadi lulusan yang berkualitas. Untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas maka berbagai upaya yang dilakukan oleh pengelola
sekolah dalam rangka melakukan proses transformasi diantaranya dengan
memberdayakan segala sumber daya yang dimiliki untuk itu perlu direkayasa.
Strategi Konstruk Sekolah Unggul
a. Membangun dalam berbagai keunggulan
Untuk membangun
sekolah unggul maka diawali dengan merestrukturisasi pemahaman konsep sekolah
unggul. Pertama, sekolah unggul yang
memiliki input yang heterogen, artinya siswa memiliki tingkat intelegensi yang
beragam. Kedua, keunggulan input
siswa dipertimbangkan dari aspek multiple intelligences (siswa yang
unggul di bidang logika matematika atau siswa yang unggul dalam kinestetika,
siswa yang unggul dalam estika dan keunggulan lainnya). Ketiga, pembinaan keunggulan diarahkan tidak hanya pada
satu aspek intelegensi tetapi melayani dan memberikan kesempatan untuk
pembinaan atas masing-masing keunggulan yang dimiliki siswa. Keempat, sekolah unggul yang mampu
menciptakan model manajemen yang berbasis potensi yang dimiliki sekolah sama dengan konsep
manajemen berbasis sekolah.
Konsep manajemen berbasis sekolah
adalah sebuah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada
sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama/partisipatif dari semua
warga sekolah dan masyarakat. dengan karakteristik : Pemberian otonomi luas
kepada sekolah, Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua, Kepemimpinan Yang
Demokratis dan Profesional, serta Team Work Yang Kompak dan Transparan.
b. Karakteristik yang harus dipenuhi dalam membangun
sekolah unggul
Terdapat berbagai
karakteristik yang harus dipenuhi dalam membangun sekolah unggul. Harris and Bennett dalam School Effectiveness Research: Meta Analysis
mengemukakan sebelas karakteristik sekolah unggul, yaitu:
- Kepemimpinan Yang Profesional (Professional Leadership)
Sekolah unggul
memiliki pemimpin yang professional yang memahami tugas dan perannya sebagai
pemimpin.
- Visi Dan Tujuan Bersama (Shared Vision And Goals)
Visi sekolah unggul
realistis dan rasional. Sekolah unggul dalam menetapkan visi dan tujuan,
didasarkan atas kesepakatan seluruh anggota organisasi. Visi dan tujuan
tersebut selanjutnya dijadikan barometer dalam setiap langkah anggota yang
diarahkan untuk meraih visi dan tujuan yang sama.
- Lingkungan Belajar (A Learning Environment)
Lingkungan belajar
pada sekolah unggul ditandai dengan kenyamanan fisik, saling percaya dan
menghargai, saling membantu, bebas berekspresi, toleran terhadap keberagaman.
- Konsentrasi Pada Belajar-Mengajar (Concentration On Learning And Teaching)
Dalam Sekolah unggul,
karena seluruh fasilitas dan sumber daya yang mendukung, maka siswa akan lebih
konsentrasi dalam menyerap ilmu.
- Harapan Yang Tinggi (High Expectation)
Sekolah yang unggul
memiliki harapan yang tinggi akan pencapaian prestasi, baik prestasi individu
maupun prestasi organisasi. Setiap individu dipicu untuk mencapai prestasi yang
maksimal dan tidak mudah menyerah/putus asa.
- Penguatan/Pengayaan/Pemantapan Yang Positif (Positive Reinforcement)
Sekolah unggul dapat
menerapkan perilaku yang positif untuk terus diasah dan dibudayakan sehingga
menjadi nilai yang dianut bersama oleh seluruh warga sekolah.
- Pemantauan Kemajuan (Monitoring Progress)
Sekolah unggul
senantiasa melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan, terkait kemajuan
atau kemunduran sekolah. Dengan adanya pemantauan yang dilakukan secara
konsisten akan mempertahankan sekolah tersebut tetap bermutu.
- Hak Dan Tanggung Jawab Peserta Didik (Pupil Rights And Responsibility)
Sekolah unggul amat
menghargai hak dan kewajiban peserta didik. Setiap peserta didik diperlakukan
sesuai dengan hak dan kewajibannya. Tidak ada yang diistimewakan antara satu
siswa dengan yang lainnya. Semua diperlakukan sama sebagai anak yang perlu
mendapat bimbingan dan arahan.
- Pengajaran
Yang Penuh Makna (Purposeful
Teaching)
Pengajaran yang penuh
makna menjadi indicator sekolah unggul. Materi yang diajarkan tidak sebatas
pemenuhan jam mengajar saja, tetapi lebih dari itu, didalam pembelajaran
tersebut disisipkan makna-makna positif yang ada dalam kehidupan kita yang
menjadikan setiap anak menghargai setiap waktu dala hidupnya sehingga merka
hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang membawadampak positif bagi diri mereka.
- Organisasi Pembelajar (A Learning Organization)
Sekolah unggul menjadi
organisasi pembelajar di mana setiap anggota yang ada di dalam organisasi
selalu mengembangkan ilmu pengetahuan melalui berbagai kegiatan. Setiap
anggotanya senantiasa belajar dan terus belajar.
- Kemitraan
Keluarga-Sekolah (Home-School
Partnership).
Kemitraan
keluarga-sekolah pada sekolah unggul terjalin dengan baik. Sekolah memiliki
rasa awareness terhadap sekolah,
begitupun pihak, senanatiasa menjalin hubungan dengan orang tua siswa, dan
tidak hanya ketika membutuhkan dana baru pihak sekolah menemui
mereka-mereka.
Kesimpulan
Sekolah dikatakan sebagai sekolah unggul jika sekolah tersebut mampu melakukan proses transformasi dengan menstimulasi input
siswa yang kekurangan secara ekonomi menjadi lulusan yang berkualitas. untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas maka berbagai strategi perlu dilakukan oleh pengelola sekolah yakni dengan merestrukturisasi
kembali pemahaman
konsep sekolah unggul. pertama
sekolah unggul yang memiliki input yang heterogen, kedua, keunggulan input siswa dipertimbangkan dari
aspek multiple intelligences, ketiga, pembinaan keunggulan diarahkan tidak hanya
pada satu aspek intelegensi, keempat, sekolah unggul yang mampu menciptakan
model manajemen
yang berbasis potensi yang dimiliki sekolah.
diharapakan dengan strategi-strategi yang dilakukan, dapat memenuhi kriteria
sebagai berikut : kepemimpinan yang
profesional (professional leadership), visi
dan tujuan bersama (shared vision and
goals), lingkungan belajar (a
learning environment), konsentrasi pada belajar-mengajar (concentration on learning and teaching), harapan
yang tinggi (high expectation), penguatan/pengayaan/pemantapan
yang positif (positive reinforcement), pemantauan
kemajuan (monitoring progress), hak
dan tanggung jawab peserta didik (pupil
rights and responsibility), pengajaran yang penuh makna (purposeful teaching), pengajaran yang
penuh makna (purposeful teaching), organisasi
pembelajar (a learning organization), kemitraan
keluarga-sekolah (home-school
partnership).
Daftar Rujukan:
Akdon. Strategik Management For Educational
Management. Bandung: Alfabeta, 2007.
Bryson, John. M. Perencanaan
Strategis Bagi Organisasi Sosial: Terjemahan M. Miftahuddin. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar: 2003.
Everard,
K.B Geoffrey Morris and Ian Wilson, Effective
School Management. Fourth Edition. Paul Chapman Publishing, 2004.
Mullin,
Laurie J. Management and Organizational
Behavior, Seventh Edition (Milan: prentice Hall, 2005.
Niederman,
Fred and Thomas W. Ferrat, IT Workers : Human
Capital Issues In Knowledge-Based Environment. USA : IAP, 2006.
Pfeffer,
Jeffrey and Gerald R. Salancik, The
External Control Of Organizations : A Resource Dependence Perspective.
California:Stanford University Press, 2003.
Sagala, Syaiful. Manajemen Berbasis Sekolah Dan
Masyarakat. Jakarta: PT. Nimas Multima, 2004.
Yukl, Gary. Leadership
in Organization. Seventh Edition. New York :2012.
Zammuto, Raymond F. Assessing Organizational Effectiveness. Albany : State University
of New York Press, 1982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar