Jumat, 12 April 2013

PENALARAN DAN LOGIKA DALAM FILSAFAT


PENALARAN DAN LOGIKA
oleh : Dirgantara Wicaksono

Sejak kehadirannya di muka bumi ini, manusia sudah menggunakan akal fikirannya untuk melakukan dan menyelesaikan suatu masalah. Walaupun pada saat kehadirannya pertama kali di muka bumi jalanfikiran manusia tidak serevolusioner sekarang ini.
Seiring dengan berkembangnya zaman, berkembang pula cara berpikir manusia  manusia sebagai mahluk yang unik berbeda dari mahluk  lainnya. Keunikan manusia terletak pikiran yang dimilikinya. Dalam menggunakan fikiran mungkin saja manusia melakukan kesalahan. Cara belajar dari kesalahan yang di perbuat pada dasarnya merupakan karakteristik yang sama pada semua mahluk hidup. Apakah itu pada binatang tingkat rendah, tingkat tingi, apakah itu pada simpanse atau seorang ilmuwan.
Dalam memecahkan masalah kehidupan, manusia menggunakan akal fikirannya dan logika. Pada makalah ini akan dibahas mengenai :
1.      Penalaran
2.      logika 
1.      Pengertian Penalaran.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan estetika. Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan  adalah untuk mengatasi dan memenuhi tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1.      Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
2.      Mempunyai kerangka berfikir tertentu   
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir  yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang  runtut dengan menggunakan kaidah-kaidah  yang baku.

2.      Hakikat Penalaran

Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam  menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran adalah berfikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu  berdasarkan pengamatan dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Adanya logika
2.      Bersifat analitik
Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman sebagai sumber kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun  berdasarkan rasionalisme dan empirisme  dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
3.      Pengertian Logika

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan permasalahan . Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran yang teratur dan  terarah agar didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berpikir yang demikian disebut logika.
      Logika adalah ilmu kecakapan  menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art of correct thingking )  (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang kita terima  melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
      Berfikir menunjukkan suatu bentuk  kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir.  Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu  dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian disebut dengan logis.
      Jalan pemikiran yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas dikatagorikan pemikiran yang tidak logis. Logika merupakan ilmu yang fundamental yang secara sistematis menyelidiki, merumuskan dan menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang dapat berfikir dengan tepat, lurus dan teratur.
      Maksud  dan tujuan logika adalah kecakapan menerapkan aturan-aturan pemikiran yang tepat terhadap persoalan-persoalan yang kongrit  yang kita hadapi ,  serta pembiasaan sikap ilmiah, kritis dan obyektif.
4.      Pembagian Materi Logika

Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat , logika menganalisa unsur-unsur pemikiran manusia. Materi logika antara lain :
1.      Mengerti Permasalahan
Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di hadapi. Kegiatan mengerti ini dapat di bangun melalui penginderaan misalnya dengan mengamati.
2.      Adanya kausualitas.
Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah mengerti permasalahan  adalah membangun hubungan yang ada antara berbagai fakta.
3.      Adanya kesimpulan
Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan ini didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan permasalahan dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik kesimpulan.

5.      Metode dalam logika
Logika sesuai dengan fungsinya memecahkan masalah mempunyai dua Metode :
1.      Metode Deduktif yaitu pengkajian dari suatu yang umum (general) untuik menghasilkan suatu yang khusus. Berpikir dengan Metode deduktif menggunakan sarana berfikir matematika.
2.      Metode Induktif yaitu logika berfikir yang bergerak dari hal-hal yang khusus menghasilkan gegeralisasi yang umum. Berfikir induktif  menggunakan sarana berfikir statistika.
Baik matematika maupun statistika bukanlah ilmu melainkan sarana berfikir. Kedua Metode berfikir tersebut dapat diterapkan dalam penelitian Ilmiah  yang direalisasikan dalam karya Ilmiah Penelitian.
Logika berfikir deduktif dipakai dalam perumusan hipotesis penelitian yang dideduksi dari teori-teori yang ada. Logika berfikir Induktif di terapkan dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan data dan sample. Untuk menyimpulkan kasus yang berdasarkan data dan sample di perlukan sarana statistika. Proses Ilmiah yang secara epistemologis adalah paroses ilmiah agar hasil yang diperoleh  dapat di katagorikan sebagai produk ilmiah yaitu Ilmu.
6.      Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan  :
1.      Dalam menghadapi permasalahan hidup yang kian berkembang manusia menggunakan akal fikirannya .
2.      Proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan suatu pengetahuan di sebut penalaran
3.      Logika adalah kecakapan berfikir secara tepat dan akurat berdasarkan fakta dan data untuk menghasilkan keputusan yang benar atas permasalahan yang ada.
4.      Metode berfikir logika ada dua yaitu : deduktif dan induktif.
Referensi:
  1. Filsafat Ilmu , Yuyun Suriasumantri, 2005
  2. Logika Ilmu Menalar, Poespoprojo., 2006

6 komentar:

  1. Apakah perbedaan antara Logika dan Penalaran?
    Mohon dijelaskan secara rinci.
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Terima kasih Pak. Saya mau nanya, apakah benar jika saya berkesimpulan bahwa, logika adalah bendanya (noun) sedangkan penalaran adalah kerjanya (verb)?

    BalasHapus
  3. Mohon maaf saya mau tanya.
    Minta di jelaskan konsep penalaran dan logika di Sergai contohnya.
    Terimakasih

    BalasHapus
  4. Mohon info tentang contoh penalaran dan contoh logika berdasarkan definisi diatas.

    BalasHapus