PENALARAN DAN LOGIKA
oleh : Dirgantara Wicaksono
Sejak kehadirannya di muka bumi ini, manusia sudah
menggunakan akal fikirannya untuk melakukan dan menyelesaikan suatu masalah. Walaupun pada saat kehadirannya pertama
kali di muka bumi jalanfikiran manusia tidak serevolusioner sekarang ini.
Seiring dengan berkembangnya zaman, berkembang
pula cara berpikir manusia manusia
sebagai mahluk yang unik berbeda dari mahluk
lainnya. Keunikan manusia terletak pikiran yang dimilikinya. Dalam
menggunakan fikiran mungkin saja manusia melakukan kesalahan. Cara belajar dari
kesalahan yang di perbuat pada dasarnya merupakan karakteristik yang sama pada
semua mahluk hidup. Apakah itu pada binatang tingkat rendah, tingkat tingi,
apakah itu pada simpanse atau seorang ilmuwan.
Dalam memecahkan masalah kehidupan, manusia
menggunakan akal fikirannya dan logika. Pada makalah ini akan dibahas mengenai
:
1.
Penalaran
2.
logika
1.
Pengertian
Penalaran.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
penalaran berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik buruk, budi
pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata akal yang
merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh
manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan
lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil
penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan estetika. Tujuan
manusia mengembangkan pengetahuan adalah
untuk mengatasi dan memenuhi tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh
dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang
menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1.
Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting
dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan
fikiran yang melatar belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik
secara lisan maupun tulisan.
2.
Mempunyai
kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati
fakta dan data, menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan
sebuah kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan
berfikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola
berfikir yang runtut dengan menggunakan
kaidah-kaidah yang baku.
2.
Hakikat
Penalaran
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran
merupakan suatu proses berfikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran adalah berfikir
secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan dan penginderaan dalam
menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan
suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Adanya
logika
2.
Bersifat
analitik
Pengetahuan yang digunakan
dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat yang mengatakan rasio
sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan pendapat yang
menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman sebagai sumber
kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun berdasarkan rasionalisme dan empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
3.
Pengertian
Logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
menghadapi perubahan dan permasalahan . Untuk mengatasi permasalahan tersebut
diperlukan pemikiran yang teratur dan
terarah agar didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah
tersebut. Cara berpikir yang demikian disebut logika.
Logika
adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir
dengan tepat ( The Science and art of correct thingking ) (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas
mengindikasikan bahwa berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia
untuk mengolah pengetahuan yang kita terima
melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam
katagori ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan tepat dan jitu bila
dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan
lainnya. Pemikiran yang demikian disebut dengan logis.
Jalan
pemikiran yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas dikatagorikan pemikiran
yang tidak logis. Logika merupakan ilmu yang fundamental yang secara sistematis
menyelidiki, merumuskan dan menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang
dapat berfikir dengan tepat, lurus dan teratur.
Maksud dan tujuan logika adalah kecakapan menerapkan
aturan-aturan pemikiran yang tepat terhadap persoalan-persoalan yang
kongrit yang kita hadapi , serta pembiasaan sikap ilmiah, kritis dan
obyektif.
4.
Pembagian
Materi Logika
Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat ,
logika menganalisa unsur-unsur pemikiran manusia. Materi logika antara lain :
1.
Mengerti
Permasalahan
Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di hadapi. Kegiatan mengerti ini dapat di bangun
melalui penginderaan misalnya dengan mengamati.
2.
Adanya
kausualitas.
Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah
mengerti permasalahan adalah membangun
hubungan yang ada antara berbagai fakta.
3.
Adanya
kesimpulan
Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan
ini didapat atas serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan permasalahan
dan fakta yang dari keduanya dapat ditarik kesimpulan.
5.
Metode
dalam logika
Logika sesuai dengan
fungsinya memecahkan masalah mempunyai dua Metode :
1.
Metode
Deduktif yaitu pengkajian dari suatu yang umum (general) untuik menghasilkan
suatu yang khusus. Berpikir dengan Metode deduktif menggunakan sarana berfikir
matematika.
2.
Metode Induktif yaitu logika berfikir yang
bergerak dari hal-hal yang khusus menghasilkan gegeralisasi yang umum. Berfikir induktif menggunakan
sarana berfikir statistika.
Baik matematika maupun statistika bukanlah ilmu
melainkan sarana berfikir. Kedua Metode berfikir tersebut dapat diterapkan
dalam penelitian Ilmiah yang
direalisasikan dalam karya Ilmiah Penelitian.
Logika berfikir deduktif dipakai dalam perumusan
hipotesis penelitian yang dideduksi dari teori-teori yang ada. Logika berfikir Induktif di terapkan dalam
pengujian hipotesis dengan menggunakan data dan sample. Untuk menyimpulkan
kasus yang berdasarkan data dan sample di perlukan sarana statistika. Proses
Ilmiah yang secara epistemologis adalah paroses ilmiah agar hasil yang
diperoleh dapat di katagorikan sebagai
produk ilmiah yaitu Ilmu.
6.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan :
1. Dalam menghadapi
permasalahan hidup yang kian berkembang manusia menggunakan akal fikirannya .
2.
Proses
berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan suatu pengetahuan di
sebut penalaran
3.
Logika
adalah kecakapan berfikir secara tepat dan akurat berdasarkan fakta dan data
untuk menghasilkan keputusan yang benar atas permasalahan yang ada.
4. Metode berfikir
logika ada dua yaitu : deduktif dan induktif.
Referensi:
- Filsafat Ilmu , Yuyun Suriasumantri, 2005
- Logika Ilmu Menalar, Poespoprojo., 2006
Apakah perbedaan antara Logika dan Penalaran?
BalasHapusMohon dijelaskan secara rinci.
Terima kasih
baik dan bermanfaat
BalasHapusterimakasih pa sugino
BalasHapusTerima kasih Pak. Saya mau nanya, apakah benar jika saya berkesimpulan bahwa, logika adalah bendanya (noun) sedangkan penalaran adalah kerjanya (verb)?
BalasHapusMohon maaf saya mau tanya.
BalasHapusMinta di jelaskan konsep penalaran dan logika di Sergai contohnya.
Terimakasih
Mohon info tentang contoh penalaran dan contoh logika berdasarkan definisi diatas.
BalasHapus